Jakarta (ANTARA) - Delegasi Indonesia dari Sanggar Tari Gandrung dance Studio Jakarta dan UKM Rampoe Fakultas Ilmu Budaya pada Universitas Gadjah Mada meraih penghargaan sebelas piala emas dan tujuh perak dari Festival Seni Asia ke-10 di Singapura pada 11-15 Juli 2023.

"Saya bangga karena mereka membawa nama Indonesia, dan bangga karena mereka setia pada seni tradisi dan menekuni seni tradisi itu sejak muda," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura Igak Satrya Wibawa kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Igak mengatakan bahwa Gandrung Dance Studio dan UKM Rampoe UGM menjadi duta budaya Indonesia dengan menampilkan seni tari kontemporer yang menjadi bagian dari keberagaman budaya Indonesia.

Keberhasilan mereka menunjukkan seni tradisional Indonesia tetap diminati kalangan muda Indonesia dan memiliki peluang besar untuk berjaya di dunia, sambung Igak.


Baca juga: KBRI dirikan Indonesia House of Beans Singapore

Dia menilai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan KBRI Singapura konsisten mendukung usaha-usaha melestarikan kebudayaan dan seni tradisional Indonesia.

"Kami di KBRI Singapura akan bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah kabupaten dan provinsi untuk reguler mengirimkan delegasi budaya ke Singapura," kata Igak.

Singapura, kata dia, secara geopolitik menjadi menarik karena menjadi melting pot atau "kuali peleburan" bagi banyak kebudayaan Asia.

"Diskursus kepemilikan budaya seperti batik, tarian dan sejenisnya akan bisa kita dominasi jika kita menunjukkan bagaimana kita sebagai bangsa mempergunakan, mempraktikkan dan melestarikan seni tradisi itu secara konsisten dan maksimal," papar Igak.

Menurut dia, Kemdikbudristek sudah meluncurkan dana kebudayaan yang akan membantu pengiriman dan kegiatan kebudayaan di luar negeri.

Baca juga: Toleransi dalam perayaan Idul Fitri di Singapura

Tim Rampoe UGM juga terpilih untuk tampil secara khusus dalam Gala Penutupan Festival sebagai Kategori Tari Rakyat Terbaik Festival Seni Asia ke-10 di depan juri serta undangan dari pemerintah, kedutaan besar dan lembaga kebudayaan Singapura.

Gandrung Dance Studio mengirimkan 28 penari untuk berlaga dalam beberapa kategori.

Tim penari tersebut membawakan beberapa tarian tradisional Sunda, Bali, Jawa, Sumatra dan Sulawesi pada ketagori kelompok dan solo.

Sedangkan Tim Rampoe UGM menampilkan tari Ratoeh Pukat yang mengkombinasikan tari Ratoeh Jaroe dan Tarek Pukat.

Festival Seni Asia digelar sejak 2013 dan secara akumulatif telah menampilkan 2.600 seniman muda dari 20 negara, tidak hanya dari Asia, tapi juga Jerman, Rusia, Skotlandia, Selandia Baru, negara-negara Eropa lainya, dan Amerika.

Baca juga: KBRI Singapura anugerahkan Adinata Award 2022 kepada SIF

Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023