Seoul (ANTARA) - Hujan deras yang melanda Korea Selatan pekan lalu telah merusak sebanyak 2.278 properti publik dan swasta di seluruh negeri, termasuk jalan yang hanyut dan tanggul sungai, dan rumah-rumah yang kebanjiran, kata pejabat pemerintah pada Kamis (20/7).

Hingga pukul 6 pagi waktu setempat, hujan deras telah merusak 1.169 fasilitas publik dan 1.109 properti pribadi, menurut Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel.

Hingga Kamis pagi, 1.332 kasus kerusakan dilaporkan, atau 58 persen dari total, telah dipulihkan melalui pekerja restorasi darurat, kata pejabat.

Secara khusus, 146 tepi jalan dan 255 tanggul sungai telah hanyut, sementara 542 rumah tergenang dengan 125 rumah lainnya hancur setelah hujan deras.

Hampir 33 ribu hektar lahan pertanian, berukuran lebih dari setengah Seoul, tergenang banjir, sementara 797 ribu ternak, termasuk ayam dan bebek, telah mati.

Di seluruh negeri, 3.139 orang mengungsi, menginap di rumah kerabat atau tempat perlindungan yang didirikan di panti jompo, balai desa atau sekolah-sekolah hingga pukul 6 pagi waktu setempat setelah hujan deras pekan lalu.

Hujan deras tersebut telah menewaskan 46 orang, sementara empat orang lainnya masih hilang dari berbagai daerah hingga Kamis pagi.

Satu orang lagi, seorang kopral marinir, ditemukan tewas di wilayah tenggara Yecheon sehari sebelumnya setelah ia menghilang ke arus deras sambil melakukan operasi pencarian para korban hujan deras di wilayah tersebut.

Pihak berwenang mencabut semua peringatan hujan deras pada Rabu pagi, karena hujan berhenti sejenak. Namun pemerintah tetap mempertahankan kewaspadaan krisis terhadap kerusakan akibat badai dan banjir pada tingkat tertinggi "serius."

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Korban hujan lebat di Korea Selatan bertambah jadi 49 orang
​​​​​​​

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023