Tangerang (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat menyatakan masih banyak narkotika lolos dalam pengawasan petugas di Bandara maupun pelabuhan yang dikirim melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT).

"Meski saat ini petugas berhasil gagalkan penyelundupan narkotika tetapi banyak pula yang lolos dari pantauan," kata Kepala Humas BNN, Sumirat di Kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya Soekarno - Hatta, Kamis.

Sumirat mengatakan, hal tersebut karena penyeludup narkotika menggunakan cara baru untuk mengelabui petugas.

Cara tersebut yakni, kata Sumirat, penyelundup mengirim narkotika yang dimasukan ke dalam suatu barang atau produk dalam jumlah banyak.

"Jadi, penyelundup mengirim narkotika yang dibagi dalam 10 barang berbeda dan perusahaan jasa titipan yang beda pula. Lalu, yang tertangkap petugas nantinya hanya tiga produk sedangkan yang lainnya lolos," katanya.

Dengan begitu, penyelundup masih dalam kategori berhasil menyelundupkan narkotika meski ada yang digagalkan petugas karena terdeteksi.

Apalagi, para penyelundup memasukan narkotika ke Indonesia melalui berbagai pelabuhan dan Bandara yang resmi maupun tidak resmi.

"Pelabuhan di Indonesia saja ada berapa banyak. Namun, lebih banyak lagi yang tidak resmi. Ini menjadi titik masuk narkotika dan celah bagi penyelundup," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Sumirat, BNN bersama Kepolisian melakukan peningkatan pengawasan dan penambahan petugas jaga di Bandara da Pelabuhan.

Kepala Kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya Soekarno - Hatta, Okto Irianto menuturkan, pengawasan terhadap barang kiriman dari luar negeri akan diperketat.

"Jika ada barang yang dicurigai, maka akan langsung dibuka oleh petugas untuk memastikan tidak adanya narkotika yang lolos," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013