Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik dangkal yang mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, Minggu, terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
 
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme geser naik," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,7 guncang pesisir selatan Jawa Timur
 
Gempa bumi yang terjadi pada Minggu pukul 19.33 WIB memiliki parameter update sebesar 5,5 magnitudo dan tidak berpotensi tsunami.
 
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,89 derajat Lintang Selatan dan 111 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer arah barat daya Kota Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 42 kilometer.

Baca juga: RSUD Pacitan evaluasi kondisi bangunan pascagempa
 
Daryono menuturkan berdasarkan hasil pemantauan hingga pukul 19.55 WIB belum ada aktivitas gempa bumi susulan di wilayah tersebut.
 
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
Selain itu, masyarakat juga harus menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca juga: BPBD: Puluhan rumah di Pacitan rusak terdampak gempa
 
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucap Daryono.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023