Kalau kita proyeksikan, pendapatan dari tahun lalu sekitar 30 persen sampai 50 persen, laba kurang lebih 20 persen
Jakarta (ANTARA) - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergy Networks menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 30 sampai 50 persen year on year (yoy) pada tahun 2023 ini, setelah perseroan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seiring dengan itu, perseroan juga menargetkan laba bersih dapat meningkat mencapai 20 persen (yoy) pada tahun 2023 ini.

“Kalau kita proyeksikan, (pendapatan) dari tahun lalu sekitar 30 persen sampai 50 persen, laba kurang lebih 20 persen,” ujar Direktur Utama INET Muhammad Arif kepada awak media di Gedung BEI Jakarta, Senin.

Arif menjelaskan, pihaknya akan fokus ke lini Business To Business (B2B) yang terus berkembang pada akhir- akhir ini, dalam upaya mengembangkan infrastruktur teknologi perseroan.

Dengan demikian, lanjutnya, perseroan akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp90 miliar sampai Rp100 miliar untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi (TI) pada tahun ini.

Baca juga: Resmi IPO, saham Sinergi Inti Andalan Prima dibuka naik 3,96 persen

Baca juga: Proses IPO, INET targetkan penjualan tumbuh 111 persen di 2023


“Untuk infrastruktur kita canangkan sekitar Rp90 miliar sampai Rp100 miliar, sisanya untuk modal usaha dan pengembangan usaha lainnya,” ujar Arif.

Arif menjelaskan, INET menyediakan layanan collocation, local loop access, internet super cepat, data center, dan network manage service, dengan jaringan fiber optic yang mencakup 3.500 kilo meter (KM) di Pulau Jawa, dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.

Ia melanjutkan perseroan telah menjalin kerja sama dengan berbagai pelanggan B2B ternama, diantaranya Moratelindo, MNC Vision Network, MyRepublic, Linknet, Angkasa Pura dan banyak ratusan ISP lokal lainnya.

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk resmi mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan meraih dana segar sebanyak Rp151,50 miliar.

Perseroan melepas sebanyak 1,5 miliar lembar saham biasa atas nama atau setara 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Baca juga: Sinergy Networks segera IPO di bursa, incar dana Rp150 miliar

Baca juga: BEI pastikan proses IPO Pertamina Hulu Energi terus berjalan

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023