“KSP akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini,”
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi, di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas beberapa hal strategis terkait percepatan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, salah satunya tentang pembentukan Dewan Kerja sama Indonesia-Arab Saudi yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Salman.

Dalam siaran pers di Jakarta, Senin, Moeldoko menyampaikan Kerajaan Arab Saudi melalui Duta Besarnya mendorong Dewan Kerja sama Indonesia-Arab Saudi segera terbentuk agar bisa menghasilkan suatu inisiatif nyata, di antaranya memperluas sektor kerja sama kedua negara, seperti di bidang infrastruktur dan pariwisata.

Selain itu, Kerajaan Arab Saudi berharap Dewan Kerja sama tersebut bisa diresmikan sebelum Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi pada Oktober 2023, bersamaan dengan pertemuan GCC dan ASEAN, di Riyadh.

“KSP akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini,” jelas Moeldoko.

Moeldoko menyebut pertemuannya dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia juga membahas persoalan ketenagakerjaan pasca-moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi.

Moeldoko mengatakan Arab Saudi sangat menghargai Indonesia dalam pembenahan sistem penempatan PMI di Saudi. Moeldoko mendorong agar mekanisme proses penempatan PMI bisa lebih dipermudah, mengingat persaingan dengan negara lain sangat ketat.

“Pekerja kita mendapat tempat tersendiri di Saudi. Karena selain kedua negara punya hubungan baik, pekerja Indonesia juga punya etos yang baik dan profesional,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi menuturkan pertemuannya dengan Moeldoko banyak menghasilkan solusi tepat dalam percepatan kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Menurut Faisal, keberhasilan kerja sama yang besar harus dimulai dari menemukan jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang spesifik, seperti kebijakan kemudahan memperoleh visa dengan durasi tinggal yang lebih lama bagi investor Arab Saudi.

Sebelum pandemi investor Arab Saudi dapat memanfaatkan Visa on Arrival selama satu bulan.

Ia menilai, mekanisme visa tersebut dapat dilanjutkan dengan masa tinggal yang lebih lama. Sebab investor butuh waktu untuk dapat mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.

“Kami akan senang jika mereka (investor Arab Saudi) diberikan fasilitas bebas visa. Tadi Bapak Moeldoko menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata Dubes Faisal.



 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023