Setelah diinisiasi oleh Pak Kasad dengan menerima arahan dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, banyak kepala daerah yang menjadi orang tua asuh anak stunting
Lebak (ANTARA) -
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi komitmen TNI dalam penanganan prevalensi stunting atau kekerdilan pada anak akibat gagal tumbuh karena mengalami kekurangan gizi.
 
"Kami melihat TNI juga meluncurkan Program Babinsa Masuk Dapur. Itu luar biasa untuk menyelesaikan masalah stunting," kata Hasto di saat kunjungan kerja di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa.
 
Menurut dia, keterlibatan TNI sangat efektif dan memberikan dampak luar biasa pada upaya menekan angka stunting di Indonesia.
 
Kepala BKKBN juga memuji Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting yang bisa menggerakkan pada kepala daerah di Indonesia menjadi orang tua asuh anak stunting.

Baca juga: BRIN imbau pengasuhan yang baik pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan anak

"Setelah diinisiasi oleh Pak Kasad dengan menerima arahan dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, banyak kepala daerah yang menjadi orang tua asuh anak stunting," katanya.

Selain itu, kata dia, juga TNI menggulirkan Program Manunggal Air untuk memenuhi ketersediaan air bersih.
 
Berdasarkan hasil riset bahwa kekurangtersediaan air itu memberikan kontribusi sekitar 40 persen terhadap angka stunting.
 
Dengan adanya program air bersih itu,kata Hasto, mampu menurunkan prevalensi stunting secara keseluruhan 40 persen.
 
"Jadi, pengaruh air itu luar biasa untuk percepatan menekan kasus stunting," katanya.

Baca juga: Moeldoko: Jangan jalan sendiri-sendiri untuk turunkan angka stunting
 
Untuk penanganan stunting, kata dia, ada tiga pola yang disentuh melalui kegiatan, antara lain pertama pelayanan yang dimulai dari posyandu dan selalu memonitor perkembangan anak, kedua pemberian makan yang bergizi dan harus diperhatikan juga BKKBN memiliki kebijakan menggunakan makanan kearifan lokal, seperti lele, telur dan seterusnya perlu digalakkan, dan ketiga perbaikan sanitasi itu dan jamban-jamban harus dipersiapkan.
 
"Kami optimistis angka prevalensi stunting tahun 2014 mencapai 14 persen bisa terealisasi. Sebab, akhir tahun ini diharapkan tersisa 16 persen angka stunting," katanya.
 
Sementara itu, sejumlah warga Sobang Kabupaten Lebak mengatakan merasa senang menerima pasokan air bersih melalui Program Manunggal Air dari TNI AD, sehingga masyarakat setempat sudah tidak menggunakan lagi air dari sungai yang tidak layak konsumsi.
 
"Kami sekarang bisa menikmati ketersediaan air bersih sehingga anak-anak di sini berharap tidak ditemukan lagi stunting," kata Ridwan (45) warga Sobang Kabupaten Lebak.

Baca juga: Kasad optimistis prevalensi stunting turun 14 persen tahun 2024
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023