Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr melakukan pertemuan membahas kerja sama tentang industri halal hingga isu Myanmar.

PM Anwar dalam konferensi pers bersama di Putrajaya, Rabu, mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden Marcos Jr juga untuk memperkuat ikatan dua negara.

Mereka mendiskusikan isu bilateral, perdagangan, investasi yang sedikit mengalami peningkatan, namun masih ada potensi besar yang perlu dieksplorasi.

Ia mengatakan melihat ada progres fenomenal pascapandemi COVID-19 di Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Marcos.

Mereka juga membahas potensi kerja sama di industri halal, dan yang masih perlu menyelesaikan isu sertifikasi. Secara bersama-sama, kedua negara harus melakukan perhitungan untuk memastikan industri halal dapat menembus pasar Timur Tengah lebih efektif.
Baca juga: Malaysia dan Filipina saling akui sertifikat vaksinasi

Selain membahas isu hubungan regional dan internasional, Anwar mengatakan juga membahas isu Myanmar, di mana keduanya sepakat pada komitmen menguatkan Konsensus Lima Poin ASEAN, tetapi juga memberi ruang bagi negara tetangga untuk secara informal tanpa mengorbankan isu HAM dan minoritas seperti Rohingya di Myanmar.

Presiden Marcos yang melakukan kunjungan kerja tiga dari dari 25-27 Juli di Malaysia mengatakan dalam semangat untuk mengeksplorasi sinergi untuk hubungan dua negara si masa depan, disepakati adanya pertemuan komisi bersama Filipina dan Malaysia pada Oktober 2023.

Utamanya mendiskusikan isu kejahatan transnasional, agrikultur, industri halal, perbankan Islam, pendidikan, pariwisata, olahraga dan ekonomi digital.

Termasuk secara dekat berkoordinasi melakukan pembangunan kapasitas di Bangsamoro, sebuah wilayah otonomi muslim Mindanau di selatan Filipina, terutama di sektor industri halal, perbankan Islam, keamanan pangan.

Baca juga: 134 warga Malaysia jadi korban sindikat penipuan kerja di Filipina

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023