Ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar UMJ meraih akreditasi unggul
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod menyatakan pihaknya baru mengukuhkan dua guru besar yaitu Prof. Ibnu Sina Chandranegara, SH., MH., dan Prof. Tria Astika Endah Permatasari, SKM., MKM sebagai upaya meraih akreditasi unggul.

“Ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar UMJ meraih akreditasi unggul,” katanya di Jakarta, Rabu.

Ma’mun mengatakan UMJ hingga kini masih memiliki stok sebanyak 65 lektor kepala yang sudah mengajukan usulan kenaikan jabatan fungsional dosen sehingga diharapkan pada 2024 akan semakin banyak guru besar.

Baca juga: Pemerintah dorong standar pembelajaran berkompetisi dengan kampus luar

Selain punya keseriusan pada akselerasi guru besar, pihaknya juga memperkuat pendidik bergelar doktor yang saat ini sudah berjumlah 226 sehingga semakin mendukung UMJ meraih akreditasi unggul.

Ketua Badan Pembina Harian UMJ Abdul Mu’ti mengingatkan pada seluruh civitas akademika, khususnya dua guru besar yang baru saja dikukuhkan bahwa profesor memiliki tugas berat yaitu menjadi punggawa ilmu dan punggawa moral.

Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Lukman menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan percepatan bagi peningkatan jabatan fungsional dosen, termasuk UMJ.

Baca juga: Universitas Tarumanagara kukuhkan guru besar hukum bisnis termuda

“UMJ saat ini akreditasinya B, sudah melampaui standar tapi ada juga yang harus dikejar bukan hanya akreditasi unggul, tapi juga perguruan tinggi kelas dunia,” ujar Lukman.

Kedua guru besar UMJ yang baru dikukuhkan, yakni Ibnu Sina dan Tria Astika merupakan guru besar  termuda di bidangnya masing-masing di Indonesia yakni berusia 33 tahun untuk Ibnu Sina dan 39 tahun untuk Tria Astika.

Ibnu menyampaikan orasi ilmiah tentang Tiga Abad Doktrin Pemisahan Kekuasaan: Di Antara Memisahkan Kekuasaan dan Memisahkan Kekuasaan yang Sesungguhnya.

Sedangkan Tria menyampaikan orasi ilmiah berjudul Keselarasan Peran Keluarga, Masyarakat, dan Teknologi: Menyibak Potensi Muhammadiyah dan Tantangan Pencegahan Stunting di Era Disrupsi.

Baca juga: Universitas Pertanian Nanjing mendirikan Konsorsium Inovasi dalam Pendidikan dan Penelitian Pertanian di Asia

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023