Sejumlah faktor kunci yang menunjukkan stabilitas ekonomi negara dan prospek pertumbuhan yang baik.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis perubahan outlook Indonesia oleh lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc (R&I) menjadi positif adalah bukti ketangguhan perekonomian Indonesia.

Dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan peningkatan outlook dari stabil menjadi positif didasarkan pada sejumlah faktor kunci yang menunjukkan stabilitas ekonomi negara dan prospek pertumbuhan yang baik.

Hal itu tercermin pada kemampuan Indonesia mencapai stabilitas harga dengan tingkat inflasi yang berada dalam target Bank Indonesia (BI) pada tahun 2023, yakni 3 plus minus 1 persen. Keberhasilan tersebut diperoleh berkat kerja sama pemerintah dan BI dalam upaya mengatasi volatilitas harga pangan.

Selain itu, pemerintah juga telah membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan fiskal. Pemerintah telah menurunkan defisit fiskal ke bawah 3 persen, tepatnya menjadi 2,4 persen, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022.

Penurunan defisit fiskal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga. Ke depan, defisit diperkirakan akan tetap pada tingkat rendah dan tetap mendukung stabilitas eksternal Indonesia secara berkelanjutan.

Indonesia juga mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen yang ditopang oleh peningkatan ekspor sumber daya alam (SDA) serta pemulihan konsumsi swasta dan investasi.

Meski perekonomian RI diperkirakan akan melambat pada paruh kedua tahun 2022, akibat pelemahan eksternal dan sikap hati-hati investor menjelang Pemilu 2024, R&I memproyeksikan bahwa pertumbuhan PDB riil Indonesia akan tetap stabil sekitar 5 persen mulai tahun 2024.

Dalam keterangannya, R&I menyatakan bahwa peringkat kredit dapat ditingkatkan jika paket kebijakan ekonomi yang telah disiapkan, termasuk reformasi di sektor cipta kerja dan sektor keuangan, berhasil meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri dalam negeri.

Selain itu, kelanjutan kebijakan tersebut di bawah pemerintahan baru dan kondisi perekonomian yang tetap stabil, juga menjadi faktor penting dalam kemungkinan peningkatan peringkat kredit.

Menyambung pernyataan R&I, Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global.

Dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, pemerintah akan terus melaksanakan kebijakan fiskal yang responsif, berhati-hati, dan berkelanjutan. Hal itu bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi negara.

Diketahui, R&I meningkatkan outlook Indonesia menjadi positif, dari sebelumnya stabil, pada 25 Juli 2023. Selain itu, R&I juga mempertahankan peringkat Indonesia pada BBB+, dua level di atas tingkat terendah Investment Grade.
Baca juga: S&P pertahankan peringkat Indonesia pada BBB dengan "outlook" stabil
Baca juga: BI: Peningkatan "outlook" bukti kepercayaan internasional menguat


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023