Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) kantor Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) meluncurkan program pembiayaan perbankan kelompok usaha Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) berlangsung di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa, Rabu.

"Kegiatan ini, sebagai tindak lanjut pertemuan dan koordinasi antara BI dan perbankan dengan kelompok kerja kaum bapak gereja tersebut bulan lalu," kata Asisten Direktur BI Sulut, Eko Siswantoro, dalam sambutan pelatihan manajemen usaha dan keuangan kelompok usaha Jemaat GMIM Alfa Omega Pulutan, Remboken, Minahasa, Rabu.

Tujuan pelatihan manajemen dan usaha ini, kata Eko agar jemaat gereja semakin paham bagaimana mekanisme pemberian kredit perbankan.

"Selama ini, ada masyarakat yang berpendapat salah tentang kredit, sehingga timbul apa yang dinamakan `moral hazard` yang menganggap kredit itu bantuan sosial," kata Eko.

Pendapat ini harus diubah, karena itu BI dan seluruh perbankan di Sulut terus melakukan edukasi tentang esensi kredit bank itu sendiri, termasuk yang dilakukan hari ini.

Dengan adanya pemahaman yang benar tentang kredit bank, maka diharapkan dana perbankan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat ke depan.

"Kerja sama dengan lembaga gerejawi tersebut maka diharapkan akan menekan moral hazard di masyarakat tentang kredit, sehingga tercapai tiga sukses yakni memanfaatkan kredit, mengembangkan usaha dan mengembalikan kredit," kata Eko.

Sedangkan menyangkut kawasan Pulutan yang menjadi lokasi pelatihan, kata Eko merupakan salah satu daerah yang terkenal sebagai tempat industri gerabah Sulut, karena itu perlu mendapatkan perhatian dan sentuhan lebih serius dari pemerintah provinsi, kabupaten dan perbankan, demikian juga lembaga gereja.

Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013