Cengkareng (ANTARA) — Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) melakukan uji coba bioavtur J2,4 di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Cengkareng, Rabu.

Direktur Bioenergi Edi Wibowo mengatakan meskipun saat ini program mandatori Bahan Bakar Nabati untuk sektor aviasi belum berjalan dengan baik, pemerintah terus berupaya untuk mulai mengimplementasi program ini sesegera mungkin.

“Pada tahun 2023 ini, direncanakan rangkaian pengujian J2,4 yang akan dilakukan di pesawat komersial,” ujarnya. 

Edi menjelaskan usaha yang dilakukan para pemangku kepentingan akhirnya sedikit menghasilkan titik cerah pada tahun 2021, yang pada akhirnya bahan bakar dengan campuran 2,4 bioavtur berbasis sawit (Bahan Bakar J2,4) berhasil diujiterbangkan di pesawat teregistrasi militer milik PT Dirgantara Indonesia yaitu CN235-200 FTB.

Selanjutnya, pada Juli 2022, Direktorat Jenderal EBTKE dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memiliki kesepakatan bersama untuk melaksanakan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta penerapan konservasi energi secara berkelanjutan pada bidang penerbangan.

“Dari 2021 sampai sekarang, melalui Direktorat Bioenergi bersama dengan Direktur Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara dan pemangku kepentingan lain sudah banyak melakukan diskusi hingga akhirnya rencana uji terbang menggunakan pesawat komersial direncanakan selesai dilaksanakan pada tahun 2023,” tukas Edi.

Kegiatan uji statis ini merupakan bagian dari rangkaian uji terbang menggunakan bahan bakar J2,4 pada pesawat komersial. Rangkaian pengujian selanjutnya adalah ground test dan flight test pada tanggal 10 Agustus 2023 di Pelabuhan Ratu menggunakan Pesawat Boeing 737-800 milik Garuda Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan Ceremonial Flight 17 Agustus 2023, direncanakan pesawat uji  terbang melintasi Istana Presiden RI menggunakan Bahan Bakar J2,4.

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas pengujian ini dan berharap dukungan penuh para pemangku kepentingan untuk terus memberikan kontribusi dalam rencana pelaksanaan implementasi Bioavtur, sehingga implementasi bioavtur nantinya jika diterapkan dapat diterima semua pihak.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara, Capt. M. Mauludin menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan sangat berkomitmen untuk menjalankan upaya mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi khususnya sektor transportasi udara. Komitmen tersebut disalurkan dalam keterlibatan dalam diskusi strategis pada tingkat kelompok kerja di International Civil Aviation Organization (ICAO).

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023