Bandung (ANTARA) -
Kejaksaan Agung, melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kabadiklat Kejagung RI) menggandeng Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas), terkait penyelenggaraan pendidikan Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) bagi para jaksa.
 
“Ini kerja sama pertama kami dengan perguruan tinggi swasta, karena selama ini kita melakukan kerja sama hanya terbatas dengan perguruan tinggi negeri. Dan untuk tahap pertama ini kami mengirimkan 10 Jaksa terbaik kami untuk kuliah di sini,” kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejagung RI, Tony T. Spontana di Gedung Pascasarjana Unpas Kota Bandung, Jumat.
 
Dia mengatakan untuk 10 jaksa terbaik itu akan dipilih melalui seleksi yang diselenggarakan oleh Kabadiklat maupun Unpas.
 
“Kemudian tahun berikutnya kita lakukan evaluasi dan kita perpanjang dengan pelibatan berikutnya jaksa-jaksa yang memenuhi syarat untuk di gelombang kedua,” katanya.

Baca juga: BNPT dirikan Warung NKRI di Unpas untuk cegah radikalisme mahasiswa

Baca juga: Universitas Pasundan telah mengukuhkan 27 guru besar
 
Ia menuturkan kerja sama antara Kejagung dan Pascasarjana Unpas ini bertujuan untuk mempersiapkan aparatur Kejaksaan yang memiliki kapasitas dan kualitas mumpuni serta secara akademik juga unggul.
 
“Yang penting dalam Pendidikan ini adalah supaya mereka juga memperoleh pengetahuan kearifan lokal, karena kearifan lokal ini membentuk karakter pribadi yang manusiawi, khususnya dalam upaya penegakan hukum,” ujarnya.
 
Menurut dia, jaksa yang manusiawi dan tegas akan sangat diperlukan untuk menjaga hukum di Republik ini menjadi alat yang benar-benar untuk menuju kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia.
 
Pemilihan Pascasarjana Unpas bukan tanpa alasan, Tony menyebutkan selain sudah banyak jaksa yang berkuliah di Pascasarjana Unpas, kampus Unpas juga menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang meraih akreditasi unggul di Indonesia.
 
“Alhamdulillah, tahun depan Kabadiklat memperoleh anggaran lebih banyak dari tahun ini. Sehingga kami mempunyai ruang yang lebih luas kerja sama dengan PTS-PTS yang terakreditasi unggul, karena pedomannya tidak unggul pun bisa sebenarnya," kata dia.
 
"Tapi kami harus memilih yang terbaik dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta dan ternyata statistiknya lebih banyak perguruan tinggi swasta yang berpredikat unggul dibandingkan PTN,” kata dia.
 
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Unpas, Prof Dr HM Didi Turmudzi, M.Si menambahkan kerja sama ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Pascasarjana Unpas karena bisa bekerja sama dengan sebuah lembaga yang menjadi kepercayaan masyarakat Indonesia.
 
“Dengan kerja sama ini kami akan menyiapkan sebaik-baiknya penyelenggaraan pendidikan. Mudah-mudahan yang mereka cari, yang mereka butuhkan di Kejaksaan akan didapat di sini,” kata dia.
 
Prof. Didi menyampaikan pihaknya akan serius, fokus dan memberikan pelayanan terbaik bagi jaksa-jaksa terpilih untuk melanjutkan S-2 dan S3 di Pascasarjana Unpas.
 
“Bagaimanapun juga itu bagian dari pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat Indonesia,” katanya.
 
Dia mengatakan kolaborasi dengan lembaga penegak hukum lainnya, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat sangat penting untuk penegakan hukum dan administrasi peradilan yang efektif.
 
Seorang jaksa agung akan menghargai kemitraan dan kerja sama untuk meningkatkan efektivitas lembaga.
 
“Kejaksaan agung dapat secara aktif terlibat dengan masyarakat melalui kampanye pendidikan, program penjangkauan, dan keterlibatan masyarakat. Mempromosikan literasi hukum, menyediakan sumber daya, dan membina hubungan positif dengan publik dapat meningkatkan reputasi dan efektivitas lembaga,” kata dia.
 
Sementara itu, Rektor Unpas Prof Dr Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. menyampaikan terima kasih kepada Kabadiklat Kejagung karena telah menggandeng Unpas dalam melaksanakan pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Kejaksaan untuk melanjutkan studi S-2 dan S-3 di Pascasarjana Unpas.
 
“Kepercayaan ini akan kami pelihara, bukan hanya dalam secarik kertas saja, tapi kami akan implementasikan,” katanya.*

Baca juga: Dosen dan mahasiswa Unpas ciptakan alat pemadam kebakaran portabel

Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta Unpas respons dinamika sosial

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023