Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama(Kemenag) Lampung, Puji Raharjo secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung Masa Khidmah 2023-2028.

"Puji Raharjo telah memenuhi syarat dan kriteria untuk menjadi Ketua Pengurus Wilayah(PWNU) Lampung Masa Khidmah 2023-2028," kata Pimpinan Sidang pada Konferwil NU Lampung KH Amin Said Husni, sebagaimana keterangan diterima di Bandarlampung, Minggu.

Disebutkan, beberapa persyaratan yang telah dimiliki oleh Kanwil Kemenag tersebut yakni pernah menjadi bagian kepengurusan organisasi NU dan tidak memiliki jabatan politik.

"Selain itu yang bersangkutan juga sudah mengikuti pengaderan NU baik Madrasah Kader Nahdhatul Ulama(MKNU) maupun  Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama(PMKNU)," kata dia.

Ketua PWNU Puji Raharjo, mengatakan bahwa dirinya telah menandatangani kontrak jam'iyah, hal ini bukan hanya harus dipertanggungjawabkan kepada peserta konferensi namun juga para muhasis atau pendiri NU serta kepada Allah SWT.

"Berbekal niat tulus dan ikhlas saya berharap bisa mengemban amanah sebaik baiknya bersama dengan pengurus yang terbentuk nanti dan berakhir husnul khatimah," kata dia.

Puji juga menyampaikan terima kasih kandidat PWNU yang telah memberikan kesejukan dan kenyamanan dalam proses pemilihan ketua ini, tentunya hal itu karena kecintaan semuanya terhadap NU.

"Mari kita bersama-sama siang malam kita berjuang untuk NU bersama berkhidmat untuk umat," kata dia.

Ia mengatakan ada misi besar yang harus dikerjakan selama lima tahun ke depan sebagaimana kontrak jami'yah, yakni kemandirian dalam membangun peradaban, mandiri di bidang pendidikan, ekonomi dan juga kesehatan.

"Saya yakin pekerjaan yang berat akan menjadi ringan kalau kita saling bergandeng tangan bahu membahu bersama untuk menyelesaikannya," kata dia.
Baca juga: Konferwil NU Lampung jadi contoh bagi PWNU lainnya
Baca juga: Panitia Konferwil NU Lampung sebut ada 964 peserta undangan resmi
Baca juga: PWNU Lampung sebut politik uang cemari kehidupan demokrasi
​​​​​​​
Baca juga: PWNU Lampung: Hasil muktamar harus bisa jadi panduan bagi warga

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023