China pada Senin (31/7) mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa drone dan peralatan terkait drone.
Beijing (ANTARA) - China pada Senin (31/7) mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa drone dan peralatan terkait drone, dengan mengatakan ingin melindungi "keamanan dan kepentingan nasional" di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) terkait akses ke teknologi.

Pembatasan peralatan, termasuk beberapa mesin drone, laser, peralatan komunikasi dan sistem anti-drone, akan mulai berlaku pada 1 September, kata Kementerian Perdagangan China.

Kontrol juga mempengaruhi beberapa drone konsumen, dan tidak ada drone sipil yang dapat diekspor untuk tujuan militer, kata juru bicara kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Perluasan lingkup kontrol drone China kali ini merupakan langkah penting untuk menunjukkan sikap kami sebagai negara besar yang bertanggung jawab, untuk menerapkan inisiatif keamanan global, dan menjaga perdamaian dunia," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.

Pihak berwenang telah memberi tahu negara dan wilayah yang relevan, kata juru bicara itu.

China memiliki industri manufaktur drone yang besar dan mengekspor ke beberapa pasar, termasuk AS.

Departemen Pertahanan dan Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kongres pada 2019 melarang Pentagon membeli atau menggunakan drone dan komponen yang diproduksi di China.

Anggota parlemen AS mengatakan bahwa lebih dari 50 persen drone yang dijual di AS dibuat oleh perusahaan DJI yang berbasis di China, dan mereka adalah drone paling populer yang digunakan oleh badan keamanan publik.

DJI mengatakan pada Senin (31/7) bahwa pihaknya selalu dengan ketat mematuhi dan menegakkan hukum dan peraturan negara atau wilayah tempatnya beroperasi, termasuk persyaratan peraturan kontrol ekspor China.

"Kami tidak pernah merancang dan memproduksi produk dan peralatan untuk penggunaan militer, kami juga tidak pernah memasarkan atau menjual produk kami untuk digunakan dalam konflik militer atau perang di negara mana pun," tambah pembuat drone itu.

Pengecer Jerman pada Maret 2022 menuduh DJI membocorkan data tentang posisi militer Ukraina ke Rusia, yang ditolak perusahaan sebagai "benar-benar salah".

Kementerian Perdagangan China mengatakan pada April tahun ini bahwa media AS dan Barat menyebarkan "tuduhan tidak berdasar" bahwa mereka mengekspor drone ke medan perang di Ukraina, menambahkan laporan tersebut adalah upaya untuk "menodai" perusahaan China dan akan terus memperkuat kontrol ekspor pada drone.

Pembatasan ekspor drone terjadi setelah China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam yang banyak digunakan dalam pembuatan cip bulan lalu, menyusul langkah AS untuk membatasi akses China ke teknologi utama, seperti peralatan pembuat cip.
Baca juga: Mofcom bantah tuduhan ekspor drone ke daerah konflik Ukraina
Baca juga: China batasi ekspor drone di tengah ketegangan teknologi dengan AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023