Sehingga dengan kegiatan itu, jumlah total komunitas yang teredukasi menjadi 10.000 komunitas di 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah
Palu (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu, Sulawesi Tengah menggandeng mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Tadulako dalam mendukung  percepatan penanggulangan stunting di provinsi itu.
 
"Program kami, yakni KAFE OM atau 'KKN Asyik Fasilitator Edukasi Obat dan Makanan' merupakan kerja sama BPOM Palu dan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah untuk menjadikan program KKN sebagai sarana penyebaran informasi pengawasan obat dan makanan," kata Kepala BPOM Palu Agus Riyanto saat Pelatihan Agen Edukasi Obat dan Makanan bagi mahasiswa KKN Universitas Tadulako tahun 2023 di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, program KAFE OM telah dilaksanakan sejak tahun 2020, dan pada tahun 2023 ini kegiatan KKN difokuskan untuk mendukung program percepatan penanggulangan stunting.
Melalui program tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen atau fasilitator dalam mengedukasi warga, seperti menyampaikan pengetahuan akan keamanan pangan guna mempercepat penurunan angka stunting.

Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Sulawesi Tengah mencapai 28,2 persen, angka ini menurun 1,5 persen dari tahun 2021.
​​​​​
Menurut dia, sebanyak 100 orang mahasiswa KKN yang mengikuti program itu,  akan memberikan edukasi kepada sebanyak sebanyak 100 target komunitas di Sulawesi Tengah.
 
"Sehingga dengan kegiatan itu, jumlah total komunitas yang teredukasi menjadi 10.000 komunitas di 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
 
Adapun komunitas yang diberikan edukasi, kata dia, terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, ibu dengan balita atau anak stunting, remaja putri usia 16-21 tahun serta pelaku usaha pangan olahan dan pangan siap saji.

Baca juga: Jokowi minta HIPMI-Kadin bersinergi dengan Apindo atasi kasus stunting
 
Selain itu, mahasiswa juga akan melakukan pengujian rapid test kit bahan berbahaya terhadap makanan atau jajanan yang beredar di wilayah pelaksanaan KKN.
 
"Dengan adanya pengujian ini diharapkan mampu menjadi filter untuk meminimalisir penggunaan bahan berbahaya di masyarakat," katanya.

Sementara itu, Perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untad Munawir berpesan kepada seluruh mahasiswa KKN untuk menjalankan tugas dan sebaik-baiknya.
 
"Ini penting untuk diingat, adik-adik membawa nama kampus, nama Balai POM juga. Jadi saya harap adik-adik dapat mengerjakan tugas dan bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya," katanya.
 
Ia berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Untad dapat memberikan manfaat dan perubahan positif bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Baca juga: Pemkot Palu intervensi 144 baduta stunting lewat pemenuhan gizi

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023