Jakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Singapore International Foundation (SIF) dan Divisi Pekerjaan Sosial Sekolah dari Asosiasi Pekerja Sosial Singapura (SASW) meluncurkan program peningkatan kompetensi Guru BK jenjang SMK Tingkat Provinsi Jawa Timur di Malang pada Selasa (1/08).

"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan SIF dan SASW untuk mengatasi tantangan bersama dalam menyediakan layanan konseling yang berkualitas di sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai, melalui rilis pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Rabu.

Aries menilai inisiatif tersebut dapat meningkatkan keterampilan guru konselor dan meningkatkan kesejahteraan siswa secara keseluruhan di Jawa Timur.

Program yang berlangsung selama tiga tahun itu disebutkan bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan konseling bagi para siswa di Jawa Timur dengan mengembangkan keterampilan guru bimbingan dan konseling.

Program yang diselenggarakan oleh SIF itu melibatkan lebih dari 100 pendidik yang dilatih untuk membimbing dan memberikan konseling kepada siswa.

Inisiatif tersebut juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014, yang menekankan pentingnya memberikan bimbingan dan konseling profesional sebagai komponen integral dari pendidikan dasar dan menengah.

Di tingkat global, inisiatif itu mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ke-4 – yaitu untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua.

Program bernama T-CARE tersebut akan melibatkan tim spesialis Singapore International Volunteers (SIV) untuk melatih dan membimbing 100 guru-guru konselor sekolah menengah kejuruan (SMK) dari 100 sekolah di Jawa Timur.

Kurikulum proyek tersebut mencakup serangkaian lokakarya tatap muka dan daring, serta simposium publik untuk para pendidik di Indonesia.

Sesi-sesi itu akan berfokus pada bidang-bidang seperti dukungan perencanaan karier, teknik komunikasi orang tua yang efektif, dan strategi untuk membantu kaum muda yang menghadapi masalah kesehatan mental.

Sekitar 337.000 guru-konselor, siswa, dan orang tua di Indonesia diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari proyek tersebut pada 2026.

Sementara itu, Direktur Eksekutif SIF Jean Tan dalam acara peluncuran program tersebut mengatakan bahwa guru konselor yang efektif dapat menciptakan lingkungan belajar positif dan penuh perhatian untuk membantu siswa mengatasi rintangan, membangun ketahanan, dan mencapai potensi penuh mereka.

Sementara itu, Co-Chairperson Divisi Pekerjaan Sosial Sekolah di SASW, Yum Sin Ting mengatakan bahwa layanan bimbingan dan dukungan siswa yang berkualitas di sekolah berkontribusi terhadap pertumbuhan siswa secara keseluruhan, baik secara akademis maupun untuk kesejahteraan pribadi mereka.

"Kami sangat antusias untuk memulai perjalanan pembelajaran dan pertumbuhan bersama dengan rekan-rekan kami di Indonesia. Bersama-sama, kita dapat menciptakan dampak yang berarti dan membangun komunitas yang lebih kuat untuk mendukung kaum muda," demikian katanya.

Baca juga: RI-Singapura lanjutkan kerja sama kembangkan SDM dukung industri 4.0
Baca juga: Indonesia - Singapura perkuat kerja sama pendidikan dan ristek
Baca juga: Indonesia-Singapura bangun kerja sama pendidikan vokasi di pesantren

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023