Beijing (ANTARA) - Kendaraan udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) atau drone sipil berukuran besar milik China, Wing Loong-2H, dikerahkan untuk mendukung operasi penyelamatan darurat di Provinsi Fujian, China timur, yang terdampak Topan Doksuri, demikian menurut pihak pengembangnya.

UAV berukuran besar Wing Loong-2H berangkat menuju Fujian untuk melaksanakan misi pemantauan meteorologi dan bencana, yang ditugaskan oleh Kementerian Manajemen Darurat China, kata Aviation Industry Corporation of China (AVIC), produsen pesawat terkemuka di negara itu.

Wing Loong-2H memantau ketinggian air, kerusakan bangunan, dan kondisi bencana lainnya yang disebabkan oleh topan tersebut di beberapa kota di Fujian.

Drone itu mengumpulkan dan mengirimkan kembali gambar definisi tinggi secara waktu nyata (real-time) dan data visual informasi meteorologi, yang mendukung manajemen komando dan presisi yang efisien untuk otoritas penyelamatan darurat, ungkap AVIC.

Topan Doksuri mendarat di Fujian pada Jumat (28/7) pagi waktu setempat dan membawa angin kencang serta hujan lebat ke beberapa kota di provinsi pesisir itu.

Untuk memenuhi permintaan operasi penyelamatan bencana, Wing Loong-2H lepas landas dari Bandar Udara Lantian di Kota Zigong, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada Minggu (30/7) pagi waktu setempat.

Misi ini berlangsung selama lebih dari 11 jam dengan total jarak tempuh mencapai lebih dari 3.000 kilometer.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023