Anda tidak boleh menolak untuk jadi presiden"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menceritakan awal mula dia masuk menjadi salah satu calon presiden, yakni setelah putusan pembukaan rekaman kriminalisasi pimpinan KPK.

"Munculnya nama saya sebagai capres itu sebenarnya sudah mulai pada awal 2010 ketika MK,  tanpa bermaksud promosi, dalam putusan Bibit Candra yang memutarkan permainan Anggodo," kata Mahfud pada perpisahan dengan wartawan di Jakarta, Selasa.

Ketika kasus ini muncul, masyarakat tidak mempercayai MK berani memutar rekaman penyadapan pengaturan kasus di pengadilan. Waktu itu ada ketegangan saat Polri menaik staf keamanan karena panasnya pemberitaan kasus itu.

"Sejak itu 2010 awal mulai muncul nama-nama calon presiden dan menyebutkan saya calon presiden. Ini muncul secara spontan," kata Mahfud.

Kemudian wartawan mulai banyak bertanya padanya sola itu, dan dia menjawab bahwa di tidak mempunyai potongan untuk menjadi presiden. "Pertanyaan itu selalu muncul dan saya didatangi teman-teman, seperti Pak Hasyim Muzadi yang mengatakan `Anda tidak boleh menolak untuk jadi presiden`," katanya.

Selanjutnya, semakin berkembang sampai pesantren-pesantren di Jawa Timur dan survei-survei pun menguatkan.

"Hingga pada akhirnya saya nyatakan ini bersungguh-sungguh kalau memang pilihan rakyat ke situ dan memang bukan direkayasa pada saatnya, saya akan katakan tidak akan menolak tetapi tidak akan memburu itu. Biarkan rakyat yang memilih," katanya.

Mahfud mengaku tidak akan bersaing mati-matian. "Rakyat itu milih yang baik, jika orang itu dipilih Tuhan maka akan ada jalannya," katanya.

Dia mengaku kini  sudah memiliki untuk bersiap berkompetisi memperebutkan kursi presiden 2014. "Saya punya enam orang teman. Tidak ada posko atau tim mewah," kata Mahfud.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013