Denpasar (ANTARA) - Pelatih Kepala Bhayangkara Presisi FC U-18 Dwi Priyo Utomo mengaku bersyukur meskipun anak asuhnya kalah dari Barcelona FC U18 dalam pertandingan pertama International Youth Championship 2023 dengan hanya selisih satu gol.

“Kita bangga terhadap apa yang sudah diperbuat pemain-pemain, bicara level sepak bola kita bersyukur bahwa sebenarnya kita melawan tim yang berada di top level. Alhamdulilah pemain bisa menerapkan,” katanya di Denpasar, Senin.

Pada hari pertama International Youth Championship 2023 di Stadion Ngurah Rai Bali, Bhayangkara FC U-18 kalah dari Barcelona FC U-18 dengan skor akhir 1-2.

Adapun kesebelasan pertama yang dipasang Dwi Priyo adalah Muhammad Iqbal Septian, Sampari Pieter, Ferre Murari, Gevin Engelbert, Brian Galeh, Saiful Arifin, Rano Jutati, Chandra Riyanto, Bagus Teguh, Yedica Dhimas, dan Ahmad Fahrul.

Gol pertama dalam pertandingan internasional ini dicetak oleh kapten Barcelona FC U-18 Nil Caldero Soteres pada menit ke 35, kemudian Bhayangkara Presisi FC U-18 menymakan kedudukan melalui Bagus Teguh Tabrani pada menit ke-46.

Skor imbang ini berubah ketika pemain Barca Alexis Olmedo menjebol gawang Muhammad Iqbal pada menit ke-63.

“Dari level bermain memang kita butuh refresh keilmuan yang penting adanya perlawanan dari pemain kami, kami bersyukur pemain hebat bisa kompetitif dengan top level dunia,” ujar Dwi.

Pelatih Kepala Bhayangkara Presisi FC itu menyadari bahwa beberapa peluang menambah gol muncul sepanjang pertandingan, namun hasil akhir yang belum sempurna harus diakuinya sehingga akan dilakukan evaluasi.

Selain itu, pertandingan yang diwarnai dengan kartu kuning dan merah menjadi pelajaran bagi pemainnya, di mana kartu kuning diterima Bagus Teguh pada menit ke-76 dan Ferre Murari pada menit ke-85, dan kartu merah dilayangkan wasit kepada Arsa Ramdhan pada menit ke-88.

“Dalam sepak bola apa yang direncanakan mungkin situasional berkata lain, seperti kelelahan atau mengejar ketinggalan, namanya pemain kita harus menyampaikan agar kontrol terhadap emosi,” kata Dwi.

Agresifitas pemain Bhayangkara Presisi FC ini juga diakui oleh pemain Barcelona FC Eman Kospo, bahkan ia menilai tekanan pada pertandingan ini lebih besar dari pada ketika melawan Garuda United U17 dalam laga uji coba.

“Bayangkara sangat agresif tapi kami tetap bermain santai, kami mainkan bola sambil menunggu momen yang tepat. Bhayangkara bermain lebih baik saya pikir begitu karena mereka lebih agresif lebih banyak tekanan,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Bali janji perbaiki GOR Ngurah Rai setelah saksikan IYC

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023