Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendukung Kementerian Kesehatan dalam hal penjajakan kerja sama dengan Starlink untuk menghadirkan solusi konektivitas digital di Puskesmas-Puskesmas wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Yang pasti saya mendukung ini agar fasilitas atau sarana Puskemas ini bisa memiliki konektivitas digital dan bisa lebih cepat terwujud," kata Budi di Jakarta, Selasa.

Budi mengatakan nantinya skema yang mungkin berlangsung untuk memenuhi konektivitas digital di Puskesmas-Puskesmas wilayah 3T tersebut akan melalui jalur Bussiness-to-Bussiness (B2B).

Baca juga: Menkes temui Elon Musk bangun akses internet di puskesmas terpencil

Terkait dengan jaringan satelit Starlink di Indonesia, sebenarnya saat ini anak usaha dari Perusahaan BUMN Telkom Indonesia yaitu Telkomsat telah memgantongi hak labuh untuk satelit Starlink.

Hak labuh itu didapatkan sejak 2022 dan dengan demikian Telkomsat menggunakan satelit Starlink dan dapat memberikan layanan pada jaringan perantara yang menghubungkan infrastruktur backbone telekomunikasi milik TelkomGroup dengan menara Base Transceiver Station (BTS) hingga perangkat distribusi akses melalui fiber optik.

Menurut Budi solusi terbaik dan tercepat dibutuhkan agar pemerataan konektivitas digital bisa lebih cepat dirasakan termasuk di Puskesmas-Puskesmas tersebut.

Baca juga: Kominfo: Satelit Starlink hanya layani jaringan tertutup Telkomsat

Sebelumnya, pada Jumat (4/8), Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Starlink untuk menyediakan akses internet di Puskesmas wilayah 3T.

"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di tanah air. Puskesmas sebagai garda terdepan untuk menciptakan masyarakat yang sehat harus dipastikan infrastrukturnya memadai," kata Budi Gunadi Sadikin di sela kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat itu.

Dalam data Kemenkes saat ini ada sebanyak 10 ribu lebih Puskesmas di Indonesia, sekitar 2.200 Puskesmas dengan 11.100 Puskesmas Pembantu belum memiliki akses internet.

Menteri Kesehatan mengatakan peningkatan konektivitas internet dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, dan akses komunikasi antar daerah akan lebih mudah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan lebih tepat waktu.

Baca juga: APKESMI: Banyaknya aplikasi digital jadi tantangan puskesmas Indonesia

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023