Jakarta (ANTARA) - Perusahaan manufaktur farmasi yang memproduksi berbagai jenis obat OTTO Pharmaceutical mengadopsi prinsip manufaktur hijau (Green Manufacturing) untuk mengurangi limbah farmasi yang mengancam kelestarian lingkungan.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip manufaktur hijau yang berfokus pada mengurangi (reduce), digunakan lagi (reuse), dan daur ulang (recycle), OTTO Pharmaceutical mengintegrasikan tiga inisiatif utama yaitu inisiatif Water Management, Digitization Program, dan Manajemen Limbah.

Baca juga: Kemenperin dorong sektor manufaktur bangun industri hijau

"Kami percaya bahwa upaya dalam pelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari identitas dan visi bisnis kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang," ujar Presiden Direktur OTTO Pharmaceutical, Sugeng Budiono Wijanto dalam rilis pers, Rabu.

Program Water Management yang telah dijalankan oleh OTTO Pharmaceutical diklaim mengurangi penggunaan air secara signifikan dengan mengadopsi praktik recycle dan reuse air yang digunakan di seluruh lingkungan pabrik.

Melalui Digitization Program, OTTO Pharmaceutical juga berhasil mengurangi penggunaan kertas dalam kegiatan operasional dan beralih ke layanan digital berbasis software.

Selain itu, Manajemen Limbah juga menjadi fokus utama OTTO Pharmaceutical dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Limbah hasil produksi akan diolah dan dikelola sesuai dengan peraturan pemerintah sehingga tetap dapat menjaga kondisi lingkungan.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2022, baru 63,51 persen sampah atau limbah yang telah terkelola.

Dengan jangkauan distribusi yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia, OTTO Pharmaceutical memiliki target untuk menyebarkan dampak positif dari implementasi manufaktur hijau ke penjuru negeri.

"Melalui jaringan distribusi yang merentang hingga pelosok provinsi di Indonesia, kami bertekad dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui nilai-nilai ramah lingkungan yang kami terapkan di setiap kegiatan operasional kami," kata Sugeng.

Serangkaian langkah berkelanjutan yang dilaksanakan oleh OTTO Pharmaceutical mengantarkan perusahaan meraih penghargaan dalam ajang BPOM Environmental Sustainability Award 2023 pada kategori Industri Obat - subkategori Penanaman Modal Dalam Negeri.

"Komitmen dalam menjaga lingkungan bukan semata-mata tanggung jawab perusahaan, namun juga merupakan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030," ujar Sugeng.

Baca juga: Industri permesinan dan EBT RI unjuk teknologi di Hannover Messe 2023

Baca juga: Menperin: Industri hijau jadikan manufaktur hemat energi Rp3,2 triliun

Baca juga: Kemenperin: Manufaktur berperan penting wujudkan ekonomi sirkular

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023