Kita sudah tahu (suku bunga rupiah) tidak lagi memiliki selisih positif yang besar terhadap suku bunga dolar.
Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman menyatakan pihaknya menilai bahwa kebijakan repatriasi dan retensi Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang baru saja diluncurkan oleh pemerintah akan bisa mengurangi tekanan nilai tukar rupiah.

“Ini sangat penting karena prospek suku kebijakan The Fed ini masih ada ketidakpastian dan masih ada kemungkinan suku bunga The Fed masih bisa terus meningkat,” kata dia, dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis.

Kendati inflasi di AS terus menurun, ujar dia lagi, tetapi penurunan inflasi relatif melambat karena inflasi di sektor jasa masih tinggi. Begitu pula dengan harga perumahan di AS yang terlihat mulai meningkat dan memberikan risiko inflasi pada tahun 2024 di AS, sehingga perlu dipantau risiko atau skenario soft landing di AS.

“Apa yang kita sebut soft landing ini adalah skenario di mana inflasi di AS turun, tapi turunnya lambat dan tidak terjadi resesi. Jadi inflasi turun tanpa resesi,” ujar Helmi.

Implikasi jika terjadi skenario soft landing di AS adalah suku bunga di AS ini tidak akan cepat-cepat diturunkan, atau bisa disebut skenario interest rate higher for longer.

Dalam skenario higher for longer, terdapat implikasi bagi Indonesia, yakni terhadap suku bunga rupiah.

“Kita sudah tahu (suku bunga rupiah) tidak lagi memiliki selisih positif yang besar terhadap suku bunga dolar. Ini mungkin kalau dalam skenario higher for longer akan terus berlanjut, insentif bagi eksportir di Indonesia untuk mengonversi devisa hasil ekspornya tidak lagi signifikan, dan berarti suplai dolar itu di dalam negeri dari mana? Saat ini, kita masih relatif masih harus mengandalkan suplai dolar dari investor asing yang masuk ke pasar obligasi dan saham,” katanya pula.

Rupiah dinyatakan dapat menguat jika dana masuk dari investor asing ke pasar obligasi dan saham lebih besar dari kebutuhan dolar dalam negeri. Namun, apabila di AS terjadi skenario soft lending, kemungkinan capital inflow dari investor asing ke dalam negeri belum tentu sustain dalam jumlah besar, sehingga Bank Indonesia masih harus sewaktu-waktu melakukan intervensi.

“Peranan dari kebijakan DHE ini adalah meningkatkan kapasitas intervensi Bank Indonesia, sehingga rupiah stabilitasnya bisa terjaga tanpa cadangan devisa mengalami penurunan yang besar,” ujar dia lagi.
Baca juga: Citibank bukukan laba bersih Rp1,2 triliun pada semester I/2023
Baca juga: Kinerja ekonomi RI kuartal II/2023 dinilai lebih kuat dari perkiraan


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023