Jakarta (ANTARA) -
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tidak khawatir adanya varian baru COVID-19, Omicron EG 5.1 atau Eris, yang telah terdeteksi masuk Indonesia sejak sekitar dua bulan lalu.
 
"Varian ini masih dimasukkan ke level yang paling bawah untuk varian, bukan varian tinggi seperti Delta, tapi ini jika diamati belum dikhawatirkan. Jadi untuk masyarakat tidak usah panik," kata Budi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rawamangun, Pulogadung Jakarta Timur, Kamis.
 
Kendati demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Khususnya, melakukan vaksinasi COVID-19 dan vaksin penguat (booster).
 
"Bagi yang belum divaksin harus divaksin karena jumlah dosis vaksin banyak dan gratis hingga akhir tahun ini. Masyarakat harus cepat-cepat 'booster' dan rajin cuci tangan," ujarnya.
 
Masyarakat yang tengah sakit, kata Menteri Kesehatan (Menkes), juga harus menggunakan masker agar tidak menular masyarakat lain.
 
Informasinya yang diperolehnya, varian Eris pertama kali masuk ke Indonesia sekitar dua bulan lalu. Indonesia telah melakukan pengawasan yang ketat terkait hal tersebut sehingga tidak terdampak dominan walaupun telah masuk ke Indonesia.
 
"Laporan itu pertama kali dilaporkan di Indonesia sekitar bulan Juni atau Juli lalu. Saya sendiri sudah terima pesan bahwa pengawasannya di Indonesia bagus," kata Budi.
Baca juga: Pemprov DKI diminta tetap buat aturan baru meski bebas masker
Baca juga: Dinkes DKI sebut dua kasus COVID varian BF.7 di Jakarta sudah sembuh

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023