Jakarta (ANTARA) - Uni Eropa mengatakan Indonesia perlu dipuji atas upayanya membantu mengatasi krisis di Myanmar melalui pendekatan yang inklusif.

"Saya kira Indonesia perlu dipuji atas pendekatannya dan keterlibatan yang sangat inklusif dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Igor Driesmans kepada media, di Jakarta, Kamis.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia telah memimpin upaya ASEAN mendorong dialog inklusif di antara semua pemangku kepentingan di Myanmar sehingga diharapkan dapat mewujudkan perdamaian di negara itu.

Dalam upaya tersebut, Indonesia telah melakukan lebih dari 110 pendekatan dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah di Myanmar.

Atas upaya tersebut, Indonesia, kata Igor, perlu diapresiasi. Namun demikian, ia menyadari masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia mengingat bahwa junta Myanmar tidak bersedia untuk menerapkan Konsensus Lima Poin yang disepakati antara ASEAN dan junta untuk menyelesaikan permasalahan di negara itu.

Junta Myanmar juga, kata Igor, tidak mau berhenti menggunakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri, tidak bersedia berdialog dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) dan pemangku kepentingan lainnya di Myanmar, dan bahkan tidak mau menerima bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Myanmar.

Untuk itu, Uni Eropa menegaskan dukungan teguh mereka untuk Indonesia dan bersedia untuk terus bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembalikan demokrasi di Myanmar.

"Sekali lagi, Indonesia pantas mendapat banyak pujian atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan hingga saat ini," demikian kata duta besar Uni Eropa untuk ASEAN tersebut.

Baca juga: AS harap Indonesia teruskan kantor utusan khusus ASEAN untuk Myanmar 

Baca juga: Uni Eropa soroti hubungan perdagangan dan investasi solid dengan ASEAN

Pewarta: Katriana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023