Cilacap (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Group siap
memproduksi kapal bermotor listrik berbasis baterai di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk menggantikan mesin tempel berbahan bakar fosil yang selama ini digunakan nelayan.

"Jadi memang ini adalah membangun ekosistem, bukan sekadar showcase, terus ditinggal, karena selama ini pendekatannya 'kan kalau kita membangun ekosistem itu pasti terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir," kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PLN Enjiniring Kurnia Rumdhony didampingi General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Mochammad Suffin Hadi di Cilacap, Jumat.

Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai Peluncuran Kapal Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang, Pantai Teluk Penyu, Cilacap.

Menurut dia, seluruh elemen dari hulu hingga hilir itu digandeng oleh PLN Group dan selanjutnya mencari tempat yang paling pas untuk membangun ekosistem tersebut.

"Kita dapatlah Cilacap, alhamdulillah disambut baik oleh Ibu Pj (Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, red.). Bu Pj menyambut baik bahwa tempatnya bisa digunakan untuk showcase, showcase dari ekosistem," jelasnya.

Dalam ekosistem tersebut, kata dia, nantinya akan berkumpul semua pabrikan dari power train ataupun motor listriknya, operator, termasuk juga nelayannya.

Baca juga: Gubernur Jateng ajak nelayan Cilacap gunakan kapal bermotor listrik

PLN mendapatkan tugas untuk menyiapkan infrastruktur percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

"Kami ditugaskan oleh direksi untuk membuat itu. Makanya kami dibantu oleh Pak GM (GM PLN UID Jateng-DIY, red.) untuk mendapatkan dan men-support area yang ada di Cilacap ini," jelasnya.

Menurut dia, hal itu juga masuk dalam salah satu program unggulan yang ada di PLN, sehingga akan terus berkelanjutan.

Disinggung mengenai target waktu, Kurnia mengatakan sesuai yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberi sambutan saat Peluncuran Kapal Bermotor Listrik Berbasis Baterai, dalam tiga tahun sudah terbentuk ekosistemnya.

"Jadi kami akan kerja keras dalam dua bulan ini, melakukan uji coba dulu, melakukan engineering design dulu, karena kami dari PLN Enjiniring. Melakukan desainnya dulu, kapal yang cocok itu tipe yang apa, berapa GT, kemudian mesinnya yang cocok berapa kWh," katanya.

Dia mengharapkan setelah uji coba itu selesai dalam dua bulan, dapat diimplementasikan di daerah lain.

"Nanti akan ada pengembangan ekosistem-ekosistem yang dibentuk oleh PLN," jelasnya.

Disinggung mengenai harga jual mesin kapal bermotor listrik berbasis baterai tersebut, Kurnia menargetkan hal itu akan sama dengan harga mesin tempel berbahan bakar fosil yang selama ini digunakan oleh nelayan.

Baca juga: Medco E&P – PLN kerja sama jual beli listrik kurangi emisi GRK

Ia mengakui saat ini harga mesin kapal bermotor listrik berbasis baterai itu masih tergolong tinggi karena nilai keekonomiannya belum ketemu.

"Nanti setelah kita ukur ternyata banyak fitur-fitur yang kita kurangi, harapan kita harganya sama, di kisaran Rp30 juta," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, GM PLN UID Jateng-DIY Mochammad Suffin Hadi mengatakan PLN Group juga memberikan sumbangan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan berupa konverter dari motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik.

"Tadi disebutkan dari PLN ada 5 unit, dari anak perusahaan seperti Indonesia Power ada 3 unit, dari Nusantara Power juga ada 2 unit, dan itu sebagai wujud bahwa PLN Group bersungguh-sungguh mewujudkan ekosistem kendaraan motor listrik berbasis baterai," katanya. ***1***

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023