Tashkent (ANTARA) - Uzbekistan pada Jumat memulai persidangan atas kasus meninggalnya 65 anak-anak tahun lalu yang terkait dengan obat batuk sirup yang terkontaminasi, dengan mengumumkan jumlah kematian lebih besar daripada yang diungkap sebelumnya.

Negara Asia Tengah itu sebelumnya melaporkan hanya 20 kematian yang terkait dengan obat-obatan tersebut, yang diproduksi oleh Marion Biotech dari India.

Di antara 21 terdakwa - seluruhnya berkewarganegaraan Uzbekistan - adalah mantan penjabat senior yang bertanggung jawab atas pemberian lisensi obat impor, serta eksekutif dari perusahaan swasta yang mengimpor dan mendistribusikannya, menurut pernyataan Mahkamah Agung Uzbekistan.

Tuduhan terhadap mereka termasuk penggelapan pajak, penjualan obat-obatan di bawah standar atau palsu, penyalahgunaan jabatan, kelalaian, pemalsuan, dan penyuapan.

Pihak regulator India telah membatalkan lisensi manufaktur Marion Biotech, yang telah mengekspor obat sirup itu ke Uzbekistan, dan menahan sejumlah pegawainya.

Pada Desember, seorang perwakilan hukum dari Marion Biotech menyatakan perusahaan menyesali atas peristiwa kematian tersebut.

Baca juga: WHO serukan tindakan segera usai kematian anak akibat obat batuk sirup
Baca juga: WHO keluarkan peringatan terhadap obat batuk sirup buatan India
Baca juga: Perusahaan sirup obat batuk India hentikan produksi


Sumber: Reuters

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023