Jakarta (ANTARA) - Direktur Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengatakan ada empat faktor yang dilakukan para pemangku kepentingan dari industri penyiaran sehingga Analog Switch Off (ASO) bisa sukses secara nasional.

Empat faktor itu, kata Wayan saat diskusi daring, Jumat, terdiri dari dukungan infrastruktur hingga sarana edukasi yang telah berhasil dikolaborasikan sehingga membuat siaran digital telah mendominasi perangkat TV masyarakat di Indonesia.

"Pertama, ini didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh penyelenggara multipleksing Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dengan 95 jaringan pemancar ditambah dengan investasi dari tujuh grup Lembaga Penyiaran Swasta dengan total 227 jaringan pemancar. Ini adalah capaian yang luar biasa," kata Wayan 

Selanjutnya faktor yang mendukung keberhasilan ASO secara nasional adalah berlangsungnya proses simulcast sebagai periode transisi. Simulcast merujuk pada periode transisi para lembaga penyiaran menjalankan dua mekanisme siaran yaitu siaran analog dan perlahan beradaptasi ke siaran TV digital.

Dalam periode transisi itu, tidak hanya lembaga penyiaran yang berupaya untuk menyesuaikan diri, tapi, juga masyarakat umum yang mulai membiasakan diri dengan teknologi siaran digital.

Baca juga: Kemenkominfo siap rilis frekuensi 700 MHz usai ASO nasional

Faktor ketiga yang menyukseskan ASO ialah dukungan dari industri dalam penciptaan ekosistem baru bagi industri penyiaran digital yang bertumbuh dengan memaksimalkan produksi perangkat elektronik dalam negeri. Wayan mengatakan ketika program ASO baru dijalankan, hanya ada 12 produsen set top box tersertifikasi.

"Namun, sambil berjalan terdapat peningkatan sertifikasi STB dan TV digital hingga mencapai 53 pabrikan," kata dia.

Terakhir, faktor yang tak kalah penting ialah dari sisi sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat yang tak pernah berhenti hingga akhirnya mendorong masyarakat secara aktif mengadopsi siaran TV digital. Lembaga penyiaran juga turut andil dalam sosialisasi dan edukasi dengan mempromosikan siaran digital lewat beragam iklan layanan masyarakat.

"Salah satu indikator kesuksesan program ASO ialah antusiasme masyarakat yang secara mandiri berpindah dari siaran analog, tidak lepas dari pesan yang secara tepat disosialisasikan. Maka dari itu kami mengapresiasi iklan layanan masyarakat di TV-TV yang ada karena mendorong masyarakat untuk beralih ke teknologi TV digital," ujar Wayan.

Kemenkominfo mencatat pada 2 Agustus 2023, para lembaga penyiaran sudah seluruhnya beralih melakukan siaran secara digital dan tidak lagi menggunakan teknologi siaran analog.

ASO terakhir yang diinisiasi oleh Pemerintah berlangsung di Medan pada 30 Juli 2023 dan kini berdasarkan survei terbaru sudah ada 47 persen masyarakat di Medan dan sekitarnya yang terhubung dengan siaran TV digital.

Di kota-kota besar di Indonesia lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, dan Bali diketahui penetrasi siaran TV digital sudah mendekati normal dengan rata-rata adopsi di atas 90 persen.

Baca juga: Deklarasi ASO nasional diusulkan pada peringatan Harsiarnas 2023

Baca juga: Kemenkominfo sebut Medan siap ASO 30 Juli 2023

Baca juga: Indonesia bersiaran digital penuh diharapkan terealisasi pada HUT RI

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023