Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak seluruh pihak terkait untuk menyukseskan Asesmen Nasional 2023 guna meningkatkan mutu dunia pendidikan di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Kemendikbudristek, Iwan Syahril dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu menyampaikan program AN adalah partisipasi bersama-sama sebagai upaya untuk memajukan pendidikan dengan hasil refleksi bersama-sama, mendorong kolaborasi dengan semua pihak.

"Jadi, Asesmen Nasional benar-benar berfungsi untuk melihat potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di sekolah, yang kemudian dijadikan umpan balik yang berguna bagi sekolah dan dinas pendidikan dalam proses evaluasi diri dan perencanaan program," ujarnya pada webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan tema "Menyambut Pelaksanaan Asesmen Nasional", Kamis (10/8).

Ia mengemukakan Asesmen Nasional merupakan program evaluasi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Asesmen Nasional tidak dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi merupakan penanda perubahan paradigma tentang evaluasi mutu pendidikan.

Ia menuturkan, fokus utama dalam dunia pendidikan adalah murid, karena murid adalah kunci pembentukan peradaban masa depan untuk Indonesia maju.

"Maka dari itu Kemendikbudristek menyelenggarakan Asesmen Nasional yang fokus kepada kemampuan literasi, numerasi, dan karakter peserta didik. Tujuannya adalah untuk menciptakan SDM yang memiliki kemauan dan kemampuan sebagai pembelajar sepanjang hayat," katanya.

Baca juga: Kemendikbud: Jangan samakan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional

Ia menambahkan melalui Asesmen Nasional, SDM Indonesia didorong untuk tidak hanya bisa baca, tulis, dan hitung, namun lebih dari itu akan menjadi SDM tangguh yang mampu mencerna informasi, menganalisis, berpikir kritis, dan memecahkan berbagai permasalahan.

"Selain itu, Asesmen Nasional merupakan cermin bagi kita untuk melakukan perbaikan yang lebih bermakna kepada ekosistem pendidikan, dan bisa terdiferensiasi dari satu satuan pendidikan ke satuan pendidikan lain, dari satu daerah ke daerah lain, juga memberikan ruang kepada satuan pendidikan untuk melakukan berbagai inovasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah Budi Wahyono yang mewakili satuan pendidikan mendukung program Asesmen Nasional.

"Sebagai tindak lanjut, hasil Asesmen Nasional ini pun kami jadikan sebagai bahan refleksi bagi seluruh guru serta pijakan untuk perencanaan program yang lebih terarah maupun pengaturan anggaran dengan lebih selektif dan jelas," tuturnya.

Sementara itu, siswa peserta Asesmen Nasional tahun 2022 dari SMAN 81 Jakarta, Sheila Nabila Indyraputri mengaku kaget sekaligus senang karena bisa menjadi bagian dari Asesmen Nasional.

"Melalui Asesmen Nasional, saya menyadari bahwa yang perlu kita lakukan sebagai peserta didik adalah membiasakan diri untuk belajar, berdiskusi, dan membaca soal yang berbasis literasi untuk meningkatkan kualitas diri," ujarnya.

Baca juga: Mendikbudristek lepas peserta Program Kampus Mengajar Angkatan VI
Baca juga: Kemendikbud: TeFa hasilkan lulusan sesuai kebutuhan industri

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023