Bangkalan (ANTARA) - Para nelayan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu mengkampanyekan laut dan sungai bebas sampah dalam acara sedekah laut yang digelar kelompok nelayan Al-Ikhlas, Minggu.

Menurut Ketua Panitia Kegiatan itu Haji Ghofur, sedekat laut atau yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan 'rokat tasek' itu merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki yang diperoleh para nelayan dari hasil tangkapan ikan yang dilakukan selama ini.

"Momentun 'rokat tasek' ini sengaja kami manfaatkan untuk mengkampanyekan agar laut dan sungai bebas dari sampah, agar tercipta kesadaran di masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan laut," katanya.

Selain itu, sambung dia, kondisi laut tercemar sampah, tidak hanya mengganggu penglihatan akan tetapi juga berpotensi merusak ekosistem laut.

Baca juga: Tradisi larung kepala kerbau akan tetap digelar di Jepara

Baca juga: Nelayan di Batang sederhanakan acara sedekah laut di masa pandemi


"Miris sekali jika laut yang setiap hari selalu menjadi sumber mata pencaharian, dijadikan tempat pembuangan sampah. Laut akan tercemar dan terumbu karang juga akan rusak jika dibiarkan. Karena itu, kami menggugah kesadaran warga untuk sama-sama menjaga kelestarian laut kita ini dari kotoran dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Sedikitnya ada 40 unit perahu yang terdiri dari perahu sedang dan kecil mengikuti lomba perahu hias sebagai rangkaian dari acara sedekah laut di Pesisir Desa Banjaran, Kecamatan Bangkalan itu.

Nuansa kemerdekaan terlihat dalam kegiatan itu. Warna merah putih mendominasi hiasan perahu nelayan saat mengikuti kirab yang melintasi rute operasi penangkapan ikan para nelayan ini.

Kirab perahu hias ini menuju tengah laut, lalu ke pesisir Martajasah dengan maksud bersilaturahmi dengan kelompok nelayan lain di Bangkalan.

Lurah Bancaran Lukman Hakim menyambut baik gelaran sedekah laut yang dilakukan para nelayan Banjaran ini. Sebab, selain melakukan kegiatan yang menunjukkan kepedulian pada kebersihan lingkungan dan kelestarian laut, juga ada nilai keragaman dan kekompakan sesama kelompok nelayan.

"Kami mengapresiasi atas gelaran ini, kekompakan terus terjalin dengan baik. Yang terpenting menyuarakan larangan pencemaran lingkungan, karena tidak jarang ditemukan masyarakat membuang sampah dari jembatan," katanya.

Baca juga: Pemkab Bangkalan bantu nelayan terdampak cuaca ekstrem

Baca juga: Ribuan nelayan Bangkalan sudah dilindungi asuransi




 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023