Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan akan menyelidiki penyebab meningkatnya gangguan kamtibmas di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

"Saya sudah perintahkan untuk menyelidiki penyebab meningkatnya berbagai gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah itu bahkan sampai menimbulkan korban jiwa, " kata Kapolda Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Senin.

Dikatakan, selain itu pihaknya juga akan menyelidiki ke dalam apakah anggota sudah dekat dengan masyarakat atau tidak dan apa penyebabnya.

Dari hasil penyelidikan itu nantinya akan dilakukan evaluasi khususnya bila hal itu terkait anggota dan meminta untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Bila dekat dengan semua elemen masyarakat diharapkan dapat menekan dan menurunkan tingkat kriminalitas di wilayah itu.

Selain itu pihaknya juga berharap agar masyarakat turut aktif menjaga keamanan di wilayahnya dan melaporkan bila mencurigai sesuatu hal.

"Mudah-mudahan dengan dilakukannya evaluasi maka gangguan kamtibmas yang terjadi di Dekai berkurang sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas tanpa rasa ketakutan, " harap Kapolda Irjen Pol Fakhiri.

Gangguan keamanan yang terjadi di Dekai  diantaranya tanggal 31 Juli terjadi kasus penyerangan terhadap pos anggota Brimob di Dekai, tanggal 1 Agustus anggota menggerebek markas KKB dan menangkap dua anggotanya serta mengamankan enam pucuk senpi rakitan.

Saat penggerebekan sempat terjadi kontak senjata hingga menyebabkan satu anggota Brimob alami luka tembak, tanggal 2 Agustus warga sipil dianiaya hingga meninggal.

Tanggal 6 Agustus kantor KPU Yahukimo dibakar orang tak dikenal (OTK), dan tanggal 12 Agustus kembali terjadi penganiayaan hingga melukai warga sipil yang dilakukan OTK.
Baca juga: Kapolda Papua:Personel Satgas Damai Cartenz akan perkuat Polsek Homeyo
Baca juga: Kapolda Papua: Sistem noken berdampak pada kamtibmas
Baca juga: Kapolda: Peran keluarga diharapkan luluhkan Kagoya bebaskan sandera
Baca juga: Kapolda sebut situasi kamtibmas di Papua kondusif

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023