London (ANTARA) - Pemimpin junta militer Mali Assimi Goita pada Selasa mengaku sudah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas situasi di Niger, di mana bulan lalu junta merebut kekuasaan dalam kudeta di negeri itu.

Putin "menekankan pentingnya penyelesaian damai untuk situasi di sama demi Sahel yang lebih stabil," kata Goita dalam platform media sosial X (sebelumnya disebut Twitter).

Negara-negara Barat khawatir Niger akan melakukan hal sama seperti tetangganya, Mali.
Baca juga: ECOWAS kutuk rencana militer Niger mengadili presiden Bazoum

Para pemimpin Mali menyewa tentara bayaran Wagner Group dari Rusia untuk membantu mereka menghadapi pemberontakan setelah mereka menggulingkan pemerintahan demokratis tiga tahun lalu dan mengusir pasukan Prancis.

Putin menyerukan kembalinya tatanan konstitusional di Niger, sebaliknya bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyambut baik kudeta tersebut.

Dukungan untuk Rusia sepertinya melonjak di Niger sejak kudeta 26 Juli.

Para pendukung junta mengibarkan bendera Rusia dalam beberapa aksi unjuk rasa di Niger.

Baca juga: Junta militer Niger buka pintu dialog dengan pemimpin agama Nigeria
Baca juga: Inggris dukung upaya diplomatik ECOWAS selesaikan krisis Niger

Baca juga: Blinken berbicara dengan mantan presiden Niger tentang kudeta

Sumber: Reuters

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023