Seoul (ANTARA) - Korea Selatan akan memperluas dukungan pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan pengekspor sekitar 50 persen lebih banyak tahun ini, regulator keuangan mengatakan pada Rabu, guna meningkatkan ekspor di tengah permintaan yang terus melemah.

Komisi Jasa Keuangan (FSC) mengatakan akan memberikan dukungan keuangan senilai total 23 triliun won (17,2 miliar dolar AS) untuk eksportir melalui bank pemerintah dan swasta mulai September, bersama dengan langkah-langkah lain untuk mengurangi kesulitan dalam pembiayaan perdagangan.

Tindakan itu datang di atas dukungan keuangan senilai 41 triliun won yang telah disediakan melalui dana kebijakan sepanjang tahun ini, kata FSC dalam sebuah pernyataan.

Langkah-langkah spesifik termasuk kredit yang diperluas dan biaya pinjaman yang lebih rendah untuk perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar baru, penawaran untuk pesanan proyek luar negeri, dan melakukan investasi di industri besar seperti semikonduktor, baterai yang dapat diisi ulang, biofarmasi, dan energi nuklir.

Langkah-langkah tersebut ditujukan untuk mendukung pemulihan ekspor serta peningkatan daya saing jangka menengah dan panjang dari perusahaan-perusahaan pengekspor, kata FSC, mengutip kondisi sulit yang mereka hadapi dari rantai pasokan yang melemah dan persaingan yang intensif untuk teknologi canggih hingga tingkat suku bunga yang tinggi.

Ekspor Korea Selatan pada Juli turun selama 10 bulan berturut-turut dan pada laju tertajam dalam lebih dari tiga tahun, meningkatkan kekhawatiran bahwa penurunan dapat berlarut-larut lebih lama dari perkiraan di tengah lemahnya permintaan.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan melesat pada kuartal kedua, setelah nyaris menghindari resesi pada kuartal pertama, tetapi sebagian besar disebabkan oleh peningkatan perdagangan bersih karena impor turun lebih banyak daripada ekspor, sementara belanja konsumen dan bisnis melemah.

Baca juga: Warga Korsel unjuk rasa tentang pembuangan limbah radioaktif ke laut
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan meningkat di kuartal kedua
Baca juga: Jepang, AS dan Korsel bincangkan keamanan ekonomi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023