Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk berbincang dengan istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah, di sela-sela Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu

Momen itu berlangsung saat Prabowo mengantarkan Sinta Nuriyah, yang ditemani putrinya Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, ke mobil mereka di pelataran Gedung Nusantara.

Pada momen itu, Prabowo juga sempat berjongkok di samping Sinta Nuriyah dan mencium tangan istri Gus Dur itu. Tak lama, Prabowo dan Yenny sambil berbincang mengantarkan Sinta untuk masuk ke mobilnya.

Tidak jelas apa isi obrolan antara Prabowo, Sinta Nuriyah, dan Yenny Wahid dalam pertemuan singkat itu. Di hadapan kerumunan awak media, Prabowo hanya mengacungkan ibu jarinya lalu masuk ke mobil.

Setelahnya, Prabowo langsung masuk ke mobilnya dan tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isi obrolan dengan Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid tersebut.

Baca juga: Gerindra jawab peluang Yenny Wahid jadi bakal cawapres Prabowo

Prabowo menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 bersama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Dalam sidang tahunan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan yang di antaranya menekankan pentingnya menjaga moralitas kebangsaan, hilirisasi, dan menjaga kepercayaan publik.

Jokowi menyebut seorang pemimpin harus memiliki kepercayaan publik atau public trust, sebagai salah satu faktor penentu agar kebijakannya bisa berjalan dan keputusannya bisa diikuti.

"Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa," kata Jokowi.

Selain kepercayaan publik, Jokowi menambahkan bahwa seorang pemimpin juga memerlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa.

"Tantangan ke depan tidaklah mudah. Pilihan kebijakan akan semakin sulit, sehingga dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi sebut pemimpin harus miliki "public trust"
Baca juga: Yenny Wahid "GR" disebut sebagai sahabat oleh Prabowo


Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023