Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebuah kapal dengan rute berlayar dari Melaka, ke Pulau Rupat, Riau, yang membawa 14 Warga Negara Indonesia (WNI) karam di Selat Malaka, Selasa (15/8) dini hari, dengan 11 orang selamat serta tiga orang lainnya belum diketemukan.

Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru Sigit S Widiyanto dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan 14 WNI yang menumpang kapal gelap dari Pantai Klebang, Melaka, hendak kembali ke Indonesia secara ilegal.

Sekitar pukul 05.00 waktu Malaysia, kapal tersebut karam akibat cuaca buruk dan ombak besar. Sebanyak 11 WNI yang sempat terapung di Selat Malaka berhasil diselamatkan kapal ferry berbendera Indonesia Indomal Kingdom yang sedang menuju Melaka.
Baca juga: Kemlu RI bantu pulangkan WNI yang masuk Malaysia tanpa izin

Saat ditemukan, sebanyak 10 korban menggunakan pelampung sedangkan satu orang berpegangan pada tong.

Semuanya kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Besar Melaka, dan enam di antaranya sudah dapat keluar dari rumah sakit dan kini berada di IPD Melaka Tengah (Polres Melaka Tengah) untuk menjalani pemeriksaan sesuai ketentuan perundang-undangan Malaysia.
Baca juga: Lima ABK WNI jadi korban kapal Malaysia terbakar di perairan OPL

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Malaysia untuk mendapatkan akses kekonsuleran. Selain itu, Sigit mengatakan, juga telah berkoordinasi dengan aparat terkait di Provinsi Riau.

Ia mengatakan masih ada tiga WNI yang belum dapat ditemukan dan diperkirakan hilang di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Berikut data 11 WNI yang selamat dari kapal karam di Selat Malaka tersebut:
No.

Nama

Usia

Asal

1

Hidayat

27

Belawan

2

Zulkifli

51

Tanjung Medang

3

Zumardi

25

Tanjung Medang

4

Zahari

25

Rupat Tengah

5

Khairul

45

Rupat Tengah

6

Rizal

33

Jambi

7

Iwan

26

Jambi

8

Maskrun

52

Jawa Tengah

9

Adlan

34

Medan

10

Delsi (perempuan)

26

Medan

11

Mansur Hidayat

34

Jawa Tengah

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023