Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel pada HUT RI mengatakan sikap intoleransi adalah bibit-bibit yang dapat menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
"Sikap intoleran merupakan bibit-bibit radikalisme yang merasa dirinya paling benar dan merasa orang lain salah dan harus dihancurkan. Ini merupakan bibit yg akan menghancurkan negeri ini," kata Rycko seusai menghadiri Upacara Bendera Lintas Agama dalam memperingati HUT RI di Masjid Istiqlal, yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
 
Rycko mengatakan intoleransi merupakan sikap pemikiran yang tidak bisa menerima perbedaan, sedangkan Indonesia adalah negeri kebangsaan yang dibangun atas berbagai perbedaan untuk dapat membangun suatu negara.
 
"Perbedaan kita disatukan dengan satu cita-cita nasional 'unity in diversity', Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Baca juga: Umar Patek: Merdeka adalah melepas semua pemikiran kekerasan
Baca juga: BNPT sebar pesan-pesan damai cegah intoleransi dan radikalisme
 
Oleh karena itu, Rycko menegaskan bibit intoleransi dan radikalisme berbahaya karena dapat dimanfaatkan oknum yang tidak menghormati hak-hak kemanusiaan dan akan menghancurkan persatuan Indonesia.
 
Dia mengapresiasi upaya Masjid Istiqlal dalam mengadakan Upacara Bendera Lintas Agama untuk menunjukkan satu kekuatan bersama dalam menghadapi intoleransi sebagai salah satu ancaman terbesar Indonesia.
 
"Melalui kebersamaan pagi ini, kita bisa berkumpul memperkuat toleransi kita, memperkuat rasa kebangsaan kita, dan memperkuat rasa kecintaan kita," tuturnya.
 
Rycko mengajak seluruh masyarakat untuk menyerukan hidup yang damai dan menolak kekerasan guna membangun Indonesia yang damai dan maju menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023