Kunming (ANTARA) - Pameran China-Asia Selatan ketujuh dibuka pada Rabu (16/8) di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China, yang diperkirakan diikuti lebih dari 30.000 ekshibitor, perwakilan, dan tamu dari 85 negara dan kawasan, serta organisasi internasional. 

Mengusung tema "Solidaritas dan Koordinasi untuk Pembangunan Bersama", pameran yang berlangsung selama lima hari tersebut menyiapkan 15 ruang pameran yang menampilkan beragam tema, yang mencakup Paviliun Asia Selatan, Paviliun Asia Tenggara, paviliun ekonomi berbasis sumber daya, dan paviliun ekonomi pelabuhan.

Ketika pameran edisi pertama digelar pada 2013, volume perdagangan antara China dan negara-negara Asia Selatan kurang dari 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.379).

Namun, pada tahun lalu volume perdagangannya mencapai 197,4 miliar dolar AS, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 8,3 persen, menurut Wakil Menteri Perdagangan China Li Fei.

Beragam acara, seperti forum kerja sama, forum bisnis, forum wadah pemikir (think tank), serta konferensi kerja sama inovasi dan transfer teknologi akan diadakan selama pameran tersebut.

Pameran tersebut kini menjadi platform penting untuk diplomasi multilateral, kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta pertukaran budaya antara China, negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023