Diharapkan petani dapat menghasilkan 500 ribu ton, di luar sentra jagung yang sudah ada selama ini"
Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mendorong delapan kabupaten tertinggal di provinsi itu untuk mengembangkan tanaman jagung dalam upaya mencapai target produksi satu juta ton per tahun.

Rencana itu disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim ketika menerima kunjungan kerja tim Indonesia Agribusiness and Agroindustry ke Sumatera Barat di Padang, Jumat.

Ikut hadir dalam pertemuan itu anggota DPRD Sumbar Marlis, Kadis Pertanian Djoni, Kadis Perikanan Yosmeri, Sekjen Indonesia Society For Agribusiness and Agroindustry Maxdeyul Sola.

Muslim mengatakan, Sumbar tidak ingin lagi melakukan impor jagung sehingga pemerintah Provinsi Sumbar bekerja sama dengan berbagai pihak, bahkan mencanangkan peningkatan produksi jagung menjadi satu juta ton/tahun.

Program peningkatan produksi jagung bertujuan agar pengusaha-pengusaha peternakan dan pakan ternak tidak lagi melakukan impor jagung dari daerah maupun negara lain.

Pencanangan satu juta ton jagung, juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Sumbar, sehingga berdampak dapat mengurangi angka kemiskinan.

"Kami berharap delapan kabupaten tertinggal di Sumbar menggerakan masyarakatnya menanam jagung. Diharapkan petani dapat menghasilkan 500 ribu ton, di luar sentra jagung yang sudah ada selama ini," katanya.

Menurut dia, target produksi satu juta ton jagung bukan tidak mungkin untuk dicapai, jika seluruh pihak termasuk pemerintah pusat ikut membantu, baik dalam ketersediaan lahan, bibit dan pupuk.

Selain itu, adanya bantuan dalam bentuk jaminan harga pasar, agar hasil panen jagung warga dapat tertampung dengan nilai jual yang stabil.

Sekretaris Dewan Jagung Nasional yang juga Sekjen Masyarakat Agribisnis Indonesia (MAI), Maxdeyul Sola mengatakan, untuk mencapai satu juta ton jagung, Sumbar perlu menambah lahan seluas 100 ribu hektare lagi dari lahan tanaman yang ada saat ini.

Ia menilai, Indonesia sebenarnya sudah swasembada karena produksi nasional sudah mencapai 18,9 juta ton per tahun, di antaranya Sumbar sudah menyumbangkan 500 ribu ton lebih.

Namun, tingginya permintaan akan komoditas jagung yang berkualitas, maka pengembangan perlu untuk ditambah dan diberi perhatian khusus.

Saat ini saja, kata dia, kebutuhan pabrik di Indonesia akan jagung yang berkualitas sampai sebesar tujuh juta ton per tahun.

Pasar jagung juga akan dibantu oleh pihak Bulog, sebagai bahan cadangan menyikapi kebutuhan pasar dunia.

"Kita ketahui kesepakatan ekspor jagung ke negara Malaysia sebesar 2,5 juta ton/tahun belum dapat dipenuhi secara maksimal," ujarnya.

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013