Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa nama Menteri BUMN Erick Thohir mendongkrak elektabilitas dua bakal calon presiden (capres) yaitu Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan bahwa ketika Erick dipasangkan dengan Prabowo Subianto elektabilitasnya paling tinggi yaitu 33,9 persen. 

“Ketika Prabowo disandingkan dengan Airlangga hanya mendapat 32,6 persen. Apabila Prabowo dipasangkan dengan Gibran hanya berada di angka 31,2 persen," kata Burhanudin dalam paparan survei di Jakarta, Jumat.

Burhanuddin menjelaskan saat Ganjar dipasangkan dengan Erick, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu berada di angka 35,5 persen dan 35,8 persen dalam dua simulasi pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Survei Indikator: 81 persen responden puas dengan kinerja Jokowi

Baca juga: Survei Indikator: Ganjar dan Prabowo bersaing ketat, Anies urutan ke-3


Dalam simulasi pilpres yang ditanyakan kepada 1.811 responden, pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir memperoleh 33,9 persen suara.

Sementara itu pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir 35,5 persen suara saat berhadapan dengan Prabowo-Airlangga, dan 35,8 persen suara saat berhadapan dengan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Posisi Ganjar-Erick Thohir, menurut hasil survei Indikator, masih unggul daripada Prabowo terlepas dari siapa pun pasangannya, begitu juga dengan Anies, yang konsisten menempati urutan ketiga.

Hasil survei yang sama juga menunjukkan pasangan Ganjar-Sandiaga Uno masih unggul tipis apabila berkompetisi melawan Prabowo-Erick Thohir dan Anies-Yenny Wahid.

Ganjar-Sandi memperoleh 35,5 persen suara, diikuti oleh Prabowo-Erick 32,6 persen suara, dan Anies-Yenny 22,6 persen suara.

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo unggul di generasi Z, milenial, baby boomers

Dalam skema yang sama, tetapi Anies berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), perolehan suara naik tipis pada angka 23,4 persen. Perolehan suara Prabowo-Erick, jika merujuk pada simulasi itu juga naik 33,9 persen, sementara suara Ganjar-Sandi turun 34,1 persen. Meskipun turun sedikit, Ganjar-Sandi masih unggul pada posisi pertama.

Survei Indikator Politik Indonesia digelar di 38 provinsi  di Indonesia pada 15--21 Juli 2023 dengan melibatkan 1.811 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan  memiliki hak pilih.

Responden itu dipilih melalui teknik multistage random sampling, mereka ditanya langsung oleh pewawancara dengan menjadikan kuesioner sebagai pedoman. Toleransi kesalahan (margin of error) hasil survei itu mencapai 2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Publik ingin presiden 2024 sejalan dengan Jokowi

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023