Kunming (ANTARA) - Para ilmuwan China telah mengajari petani lokal di negara-negara Asia Selatan termasuk Nepal, India, dan Sri Lanka untuk menanam jamur yang cocok di lahan hutan dan tempat yang teduh.

Program yang dilakukan oleh tim yang dipimpin Xu Jianchu, seorang peneliti dari Institut Botani Kunming di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), dengan dukungan dari Pusat Transfer Teknologi China-Asia Selatan sejak 2018 ini telah membantu meningkatkan pendapatan dan memulihkan keanekaragaman hayati.

Xu berbagi cerita tersebut dalam Forum Transfer Teknologi dan Inovasi Kolaboratif China-Asia Selatan keempat yang sedang berlangsung di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya.

Program itu merupakan contoh dari transfer teknologi dan inovasi kolaboratif yang semakin kuat antara China dan negara-negara Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Dhanushka Wanasinghe dari Sri Lanka juga berpartisipasi dalam pelatihan proyek itu. Dia sedang melanjutkan studinya di Institut Botani Kunming di bawah naungan CAS. Selama lima tahun di Yunnan, dia telah melakukan perjalanan ke lebih dari 260 gunung untuk meneliti jamur mikro.

"Saya akan membawa pulang teknologi yang saya pelajari di sini ke Sri Lanka dan membagikannya kepada lebih banyak petani," ujarnya.

Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Zhang Guangjun mengatakan bahwa sejak 2014, China telah mensponsori hampir 200 ilmuwan muda dari negara-negara Asia Selatan untuk melakukan penelitian ilmiah jangka pendek di China melalui program ilmuwan muda inovatif.

Selain itu, hampir 2.000 peneliti ilmiah dan staf manajemen dari negara-negara Asia Selatan telah berpartisipasi dalam kursus pelatihan yang diselenggarakan oleh China mengenai teknologi terapan canggih dan manajemen ilmiah, ungkap Zhang.

Sebagai negara tetangga yang bersahabat dan mitra pembangunan, China dan negara-negara Asia Selatan mencatatkan kerja sama yang lebih erat dan menuai semakin banyak hasil bermanfaat dalam inovasi teknologi.

Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Nepal Ashok Kumar Rai memuji upaya China untuk memperdalam kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan negara-negara Asia Selatan, yang akan belajar dan mendapatkan manfaat dari pencapaian dan pengalaman China dalam pengembangan IPTEK, paparnya.

Banyak mahasiswa Nepal yang menempuh studi di China di berbagai jurusan seperti kedokteran, teknik, dan teknologi informasi, ujar Rai, seraya menambahkan bahwa dirinya berharap kedua belah pihak dapat memperkuat kerja sama penelitian akademis di bidang perkeretaapian, pertanian, dan komunikasi.

Pusat Transfer Teknologi China-Asia Selatan, yang didirikan di Yunnan pada Juni 2014, telah membangun cabang atau pusat kerja sama di enam negara di Asia Selatan. Pusat ini telah mengadakan lebih dari 30 kegiatan kerja sama teknologi, mempromosikan transfer teknologi dan inovasi kolaboratif regional secara masif.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023