Badung (ANTARA) - Komposer Aksan Sjuman bersama sejumlah musisi menampilkan berbagai komposisi musik dalam konser bertajuk "Dunia Saat Mata Terpejam" yang diselenggarakan dalam rangkaian Powerfull Indonesia Festival di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali.

"Melalui konser ini kami memberikan kebebasan bagi penonton atau penikmat musik dalam menginterpretasikan sesuai pemahaman masing-masing," ujar Aksan Sjuman di Badung, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan konser yang diselenggarakan di area lobi hotel The Apurva Kempinski Bali dengan keindahan pemandangan laut Bali selatan itu memiliki arti dan kesan tersendiri karena disaksikan penonton dari berbagai negara.

"Saya ingin tempat -tempat seperti di The Apurva Kempinski menyelenggarakan kegiatan semacam ini, musik itu tidak harus dilihat dari perspektif industri," kata dia.

Aksan Sjuman mengatakan musik yang dibawakan dalam konser itu juga lebih sebagai bentuk apresiasi dan inspirasi dan tidak terkait dengan musik secara industri.

Album "The World When Your Eyes Close" adalah upaya musik visioner yang mencakup delapan komposisi yang menarik, masing-masing dijalin secara rumit dengan esensi pembebasan, otonomi dan ekspresi kreatif.

Aksan Sjuman, seorang tokoh sejati di ranah seni, musik, dan komposisi lintas genre, menghadirkan permadani pendengaran yang bergema dengan semangat kebangkitan, menghidupkan kembali sifat manusia sebagai makhluk mandiri, mampu berpikir, emosi, dan pilihan tanpa hambatan.

Konser menawan ini didukung oleh musisi handal, antara lain Indra Lesmana dan SB Acoustics. Aksan Sjuman memimpin orkestra, membimbing penonton dalam perjalanan musik yang memikat dengan melodi memukau yang dihasilkan oleh Sjuman + Renanda The Awakening Grand Concert Piano.

Mahakarya ini adalah hasil dari upaya kolaboratif antara musisi pemenang penghargaan Aksan Sjuman, desainer, pemikir, dan seniman visioner Indonesia Raul Renanda, dan keahlian luar biasa dari Saniharto Enggalhardjo, pemimpin terkenal dalam pembuatan furniture kelas atas, memiliki spesialisasi dalam pembuatan furniture canggih khusus.

Menurut Aksan, kegiatan yang diselenggarakan dengan The Apurva Kempinski Bali seperti itu dapat memberi pengaruh besar dan membangun kesemarakkan bahwa karya seni tidak hanya dilihat dari perspektif industri.

"Ini luar biasa dan dapat membuat kita bisa lebih semarak jadi tidak berhenti di konsep industri saja. Hal-hal inilah yang membangun negara," kata dia.

Sementara itu General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet mengungkapkan pihaknya mencoba untuk semakin mendekatkan dunia seni sejak hotel itu diresmikan pada tahun 2019 lalu.

Oleh karena itu arsitektur yang ada di hotel itu kental dengan budaya Indonesia seperti lobi yang dibuat seperti pendopo yang didedikasikan untuk budaya Indonesia.

"Kami mencoba untuk membawa para artis dan seniman untuk bisa merayakan kerja keras mereka di sini," ungkap dia.

Ia menjelaskan The Apurva Kempinski Bali juga terbuka bagi seluruh artis dan seniman untuk melakukan kolaborasi bersama.

"Kami bisa mendukung kegiatan seperti ini. Jadi kenapa tidak merangkulnya untuk Indonesia? Kami rasa, banyak hal baik yang dapat dilakukan di sini," kata Vincent Guironnet.

Baca juga: Fujii Kaze bakal tampil di Jakarta, tiket mulai tersedia 2 Mei 2023

Baca juga: Perjalanan masa Rapsodia Nusantara

Baca juga: Siasati COVID-19, musisi Jerman buat "konser" daring gratis

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023