Penyebab dari kejadian ini dikarenakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang bertiup dari arah selatan - barat daya, dengan kecepatan 5 - 20 knot
Meulaboh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengimbau kepada nelayan dan pelaku aktivitas di laut, agar mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah pantai barat selatan Aceh mencapai 2,5 - 4 meter.

“Penyebab dari kejadian ini dikarenakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang bertiup dari arah selatan - barat daya, dengan kecepatan 5 - 20 knot,” kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Aceh, Almira Aprilianti, Ahad malam.

Ia menjelaskan, untuk potensi ketinggian gelombang laut di perairan Barat Pulau Simeulue, diperkirakan berkisar  2,5 hingga 4 meter.

Baca juga: 153 titik panas terdeteksi BMKG di Kalimantan Timur

Sedangkan untuk perairan barat Aceh diperkirakan tinggi gelombang tergolong sedang dengan tinggi 1,25 - 2.0 meter.

Almira mengatakan berdasarkan model cuaca, potensi gelombang tinggi di perairan barat Pulau Simeulue pada 22 Agustus 2023, diperkirakan sudah tidak berpotensi tinggi.

“Diperkirakan pada 22 Agustus perairan barat Aceh dan perairan barat Pulau Simeulure dalam kategori sedang,” katanya menambahkan.

Baca juga: BMKG: Suhu dingin di Bengkulu malam hari karena adanya radiasi panas

Almira mengatakan pihaknya mengimbau kepada para nelayan yang beraktivitas di perairan barat dan selatan Aceh, agar dapat waspada dan hati-hati terhadap potensi gelombang dengan kategori sedang - tinggi .

“Karena dengan kategori tinggi gelombang tersebut dapat mengganggu aktivitas laut nelayan,” katanya pula.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap potensi gelombang tinggi yang ada di perairan barat Pulau Simeulue, maupun di perairan barat Aceh.

Baca juga: Banjarmasin-Pontianak berasap, sebagian kota besar lainnya hujan

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023