Singapura (ANTARA) - Dolar AS memulai perdagangan dengan pijakan yang kuat di awal sesi Asia pada Senin pagi, setelah kenaikan lima minggu berturut-turut, ketika investor menunggu simposium Jackson Hole Federal Reserve untuk panduan tentang suku bunga ke depan.

Dolar memperoleh keuntungan sebesar 0,7 persen terhadap euro minggu lalu, naik tipis terhadap yen dan melonjak lebih dari 1,0 persen terhadap mata uang Antipodean karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat untuk mengantisipasi suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama.

Pada awal perdagangan, dolar Australia stabil di 0,6409 dolar AS, sedikit di atas level terendah sembilan bulan minggu lalu di 0,6365 dolar AS dan dolar Selandia Baru dikutip di 0,5923 dolar AS, juga mendekati level terendah minggu lalu di 0,5903 dolar AS.

Mereka telah mengalami pukulan ganda akhir-akhir ini karena bank sentral di kedua negara telah mengindikasikan bahwa mereka akan bertahan, dan keduanya memiliki eksposur, melalui ekspor, ke China di mana kekhawatiran pasar tentang perlambatan ekonomi telah membengkak akibat masalah properti semakin dalam.

"Dolar Australia akan terus berkinerja buruk minggu ini menurut pandangan kami," kata ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan kepada klien.

"Kami menganggap ada risiko yang berkembang bahwa Aussie merosot di bawah 0,60 dolar AS sebelum akhir tahun. Kemungkinan akan dibutuhkan paket stimulus China yang besar yang berfokus pada pengeluaran infrastruktur intensif komoditas untuk membalikkan tren turun."

China menjanjikan dukungan keuangan pada akhir pekan untuk menyelesaikan masalah utang pemerintah daerah tetapi tak ada rincian dan janji yang lebih konkret, para pedagang mulai kehilangan kepercayaan bahwa Beijing akan membantu.

Untuk China, fokus pada Senin adalah pemotongan yang diharapkan untuk suku bunga acuan pinjaman. Yuan stabil di 7,3084 per dolar dalam perdagangan luar negeri, setelah memantul dari posisi terendah minggu lalu ketika bank-bank negara masuk sebagai pembeli selama jam London dan New York.

Yen juga dalam pengawasan intervensi, setelah jatuh ke level intervensi otoritas tahun lalu. Yen stabil di 145,19 per dolar pada awal perdagangan.

Euro bertahan di 1,0883 dolar. Sterling melayang di 1,2738 dolar. Franc Swiss sedikit di atas level terendah enam minggu yang dibuat minggu lalu di 0,8817 per dolar.

Selain menunggu berita stimulus di China, simposium Jackson Hole yang akan datang - di mana ketua Fed Jerome Powell akan berbicara pada Jumat (25/8/2023) - adalah fokus utama pasar dan dapat menentukan arah untuk imbal hasil AS.

Imbal hasil AS 10-tahun naik 14 basis poin untuk minggu lalu dan menyentuh level tertinggi 10 bulan di 4,328 persen, sedikit lebih tinggi dari level tertinggi 15 tahun. Imbal hasil 30-tahun naik hampir 11 basis poin ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

Tema pertemuan tahunan di Wyoming tahun ini adalah "pergeseran struktural dalam ekonomi global".

"Dua hal yang mungkin muncul adalah: suku bunga sangat rendah selama beberapa dekade yang didukung oleh inflasi sangat rendah mungkin akan berakhir," kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank di Singapura.

"Dan para pembuat kebijakan global mungkin lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga riil yang terbatas untuk sementara waktu, sehingga menjaga risiko dari inflasi yang bergejolak tetap hidup."


Baca juga: Dolar AS jatuh setelah data menunjukkan inflasi kawasan euro melambat
Baca juga: Emas naik menghentikan penurunan 9-sesi beruntun karena dolar melemah

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023