Lebak (ANTARA) -
Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten di tengah El Nino atau kemarau yang puncaknya Agustus- September 2023 surplus 11 bulan dan mencukupi ketersediaan pangan hingga tahun depan.
 
"Kita mengapresiasi produksi beras surplus 138.441 ton atau cukup 11 bulan,"kata Kepala Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin.
 
Ketersediaan pangan selama El Nino relatif aman , karena produksi beras dari Januari sampai pertengahan Agustus 2023 tercatat 221.850 ton setara beras.
 
Dari 221.850 ton itu, kata dia, kebutuhan konsumsi beras per tahun sebanyak 143.038 ton dan penyerapan beras sampai Juli 2023 mencapai 83.439 ton, sehingga dinyatakan surplus 138.441 ton atau 11 bulan.
 
Oleh karena itu, pihaknya menjamin ketersediaan beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,4 juta relatif aman menghadapi El Nino.
 
"Kami minta petani terus mengoptimalkan gerakan tanam karena hujan masih ada juga sawah yang mengalami kekeringan telah dilakukan pompanisasi untuk penyelamatan tanaman agar tidak menimbulkan gagal panen,"katanya menjelaskan.
 
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya saat ini masih memasok beras hasil petani ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Banten.
 
Bahkan, pekan lalu memasok beras jenis medium ke Pasar Rangkasbitung sebanyak 30 ton dengan harga Rp10 ribu/kilogram, sehingga total Rp300 juta.
 
"Kami menampung beras dari anggotanya dan kemudian dijual ke pasar, sehingga dapat menggulirkan ekonomi petani setempat," katanya.

Baca juga: Optimalisasi lahan rawa jaga produksi padi di musim kemarau panjang

Baca juga: Lebak pasok beras nasional
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023