Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat mengungkapkan bahwa proyek pembangunan jalan layang (flyover) dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Ciroyom di Kecamatan Andir dan Cicendo kini telah mencapai 43 persen.

"Kita sudah melihat perkembangan pembangunan JPO dan flyover Ciroyom, kita juga sudah bertemu dengan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Barat. Progresnya kini sudah mencapai 43 persen," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Selasa.

Jembatan layang dan JPO ini sendiri, ditargetkan selesai pada Desember 2023 dan bisa beroperasi penuh pada awal 2024.

Setelah berfungsi, nantinya akses Jalan Ciroyom atau Jalan Arjuna yang melintasi perlintasan sebidang akan ditutup dengan tembok, sedangkan akses bagi pejalan kaki akan menggunakan JPO.

Ema sangat mendukung kehadiran jalan layang yang dimaksudkan juga untuk mendukung Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang akan mulai uji coba operasi dalam waktu dekat yakni September 2023, karena dapat memudahkan operasional angkutan pengumpan (feeder) seperti yang direncanakan.

"Saya dengar September kereta cepat akan mulai dioperasikan. Tetapi sampai Desember ini kelihatannya (pengaturan lalu lintas di perlintasan Ciroyom) masih perlintasan sebidang karena jalan belum dibenteng. Nanti bulan Desember akan permanen sehingga kereta cepat dari Halim ke Padalarang, dari Padalarang diangkut pakai feeder ke Kebon Kawung," ujarnya.

Ema juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat di kawasan proyek yang sama-sama menjaga situasi tetap kondusif selama pembangunan berlangsung.

"Tidak ada letupan apa pun. Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat," kata Ema.

Terkait akan beroperasinya kereta cepat Jakarta Bandung, Ema mengharapkan bahwa hal tersebut akan menjadi salah satu faktor yang dapat mengurangi volume kendaraan menuju Kota Bandung.

"Di awal-awal, mungkin orang ingin mencoba. Kalau ternyata masyarakat melihat lebih efektif, mungkin volume kendaraan dari Jakarta ke Bandung khususnya, akan berkurang. Kalau itu memang satu jam sudah sampai di Bandung, saya yakin ini bisa menjadi alternatif pilihan," ucapnya.

ANTARA mencatat bahwa pendanaan pembangunan flyover dan JPO Ciroyom bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara/SBSN dengan kontrak tahun jamak 2022-2023 yang pengerjaannya oleh Kementerian Perhubungan dengan ditargetkan selesai pada akhir 2023.

Selain di Ciroyom, Kemenhub juga akan melakukan pembangunan untuk flyover dan JPO di Pusdikpom, Cimahi dengan usulan dibiayai melalui SBSN tahun 2024 dan saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk dengan pihak Pusdikpom.

Selain dua titik flyover dan JPO yang dibangun Kemenhub, juga terdapat tiga titik lainnya yang dibangun oleh instansi terkait, yaitu underpass Sriwijaya yang sudah selesai dibangun oleh Pemkot Cimahi dan dua titik lainnya yang tengah dibangun masing-masing flyover Gatot Subroto oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Pemprov Jabar dan flyover Garuda yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR.

Berbagai pembangunan ini, dilakukan untuk menghilangkan sejumlah perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta feeder KCJB (Padalarang-Bandung) sepanjang 14,66 km.


Baca juga: Pemkot Bandung: Revitalisasi Jalan Ganesha tidak timbulkan gejolak
Baca juga: KCIC usulkan tarif kereta cepat antara Rp250.000 - Rp350.000

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023