Jadi tidak ada yang seperti disampaikan (kabar negatif) misalnya cadong (sebutan nasi untuk tahanan) tidak baik
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Reynhard Silitonga menyebutkan 527 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan sudah mempunyai sertifikat laik higienis untuk konsumsi warga binaan.

"Dalam rangka perbaikan layanan terhadap pemenuhan makanan sehat bagi warga binaan, seluruh dapur di 527 UPT Pemasyarakatan telah memiliki Sertifikat Laik Higienis atau dapur sehat dari dinas kesehatan," kata Reynhard saat meresmikan Dapur Sehati di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu.

Hal itu, lanjut dia, menunjukkan secara administrasi dan teknis layanan, makanan di UPT Pemasyarakatan (rutan dan lapas) telah memenuhi standar kesehatan.

Namun,  Rutan Kelas I Cipinang sudah meningkatkan standardisasi makanan sehat yang ada  menjadi semakin baik.

Dia menuturkan saat ini standar sehat dapur Rutan Kelas I Cipinang sudah berada di angka 93,6 persen atau jauh melebihi target minimal sebesar 80 persen seperti aturan Kementerian Kesehatan.

Hal itu meliputi kebersihan ruang, perlengkapan memasak, asupan gizi pada menu makanan hingga aspek keselamatan saat memasak di dapur rutan sudah terjamin.

Menurut dia, hasil penilaian terhadap aspek kebersihan dan gizi menu makanan merupakan hal yang sangat penting bagi warga binaan rutan.

Hal tersebut mengingat jumlah warga binaan yang 3.400 orang bila terjadi kontaminasi zat berbahaya dan asupan gizi yang buruk dapat mengakibatkan ribuan WBP sakit.

"Saya sangat mengapresiasi Kepala Rutan Kelas I Cipinang dan jajarannya atas capaiannya ini. Semoga hal baik ini dapat memberi motivasi bagi Kepala UPT Pemasyarakatan penyelenggara makanan lainnya di seluruh Indonesia," ucapnya.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang Sukarno Ali saat memberikan keterangan pers di sela-sela Peresmian Dapur Sehati di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (23/8/2023). ANTARA/Syaiful Hakim


Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Cipinang Sukarno Ali mengatakan biaya renovasi dapur rutan untuk menjadi Dapur Sehati (Sehat, Enak, Higienis, Amanah, Terampil, Indah) mencapai Rp 600 juta.

"Ini merupakan amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022, dimana kita perlu memberikan layanan yang terbaik bagi warga binaan, khususnya makanan yang bergizi dan higienis," ucapnya.

Menurut dia, setiap harinya sudah diatur daftar menu makan berikut camilan (snack) untuk pagi, siang, dan malam yang diberikan kepada seluruh WBP.

"Jadi tidak ada yang seperti disampaikan (kabar negatif) misalnya cadong (sebutan nasi untuk tahanan) tidak baik. Kita bisa sama-sama saksikan itulah kondisi yang terbaik," tutur Sukarno.

Dia mencontohkan variasi menu lauk makanan yang diberikan kepada WBP, yakni telur ayam, daging, ikan asin segar, buah, sayur, sambal, kemudian kudapan seperti kacang hijau dan ubi.

Menu makanan tersebut dimasak dan disiapkan  10 WBP yang sudah mendapat pelatihan tata boga, sehingga rasa menu makanan disajikan terjaga dan dapat dinikmati.

WBP yang bertugas di bagian dapur pun rutin menjalani pemeriksaan kesehatan dilakukan Sudin Kesehatan Jakarta Timur dan Puskesmas Jatinegara untuk mencegah penularan penyakit dari makanan.

"Kita menjaga standardisasi gizi bagi warga binaan di Rutan Kelas I Cipinang. Jumlah pegawai di dapur 10 orang, mereka sudah mendapatkan sertifikasi dari pelatihan tata boga," tambah Sukarno.
Baca juga: Rutan Kelas I Cipinang tingkatkan makanan sehat bagi warga binaan
Baca juga: DPR minta Dirjen PAS buat terobosan selesaikan "overcrowded"
Baca juga: Kemenkumham pindahkan dua narapidana bandar narkoba ke Nusakambangan

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023