Beijing (ANTARA) - Sebuah artikel yang ditandatangani Presiden China Xi Jinping berjudul "Berlayarnya Kapal Raksasa Persahabatan dan Kerja Sama China-Afrika Selatan Menuju Kesuksesan yang Lebih Besar" diterbitkan pada Senin (21/8) di media Afrika Selatan.

Artikel itu diterbitkan bertepatan dengan kehadiran Xi Jinping pada KTT ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, dan melakukan kunjungan kenegaraan.


Atas undangan Presiden Matamela Cyril Ramaphosa, saya akan segera melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Afrika Selatan dan menghadiri KTT ke-15 BRICS. Ini akan menjadi kunjungan keenam saya ke tanah "negeri pelangi" yang menjanjikan.

Afrika Selatan adalah rumah bagi negarawan hebat Nelson Mandela dan memiliki sumber daya wisata terkaya, jaringan jalan terpanjang, bursa efek terbesar, serta bandara dan pelabuhan tersibuk di Afrika.

Negara ini juga memancarkan pesona unik dengan perpaduan sempurna antara nuansa kuno dan modern serta alam dan budaya.

Setiap kunjungan saya ke Afrika Selatan memberi saya kesan baru. Namun, kesan yang paling mendalam adalah perasaan persaudaraan yang kami miliki terhadap satu sama lain. Persahabatan kami telah melintasi rentang waktu yang panjang.

Sejak pertengahan abad ke-20, Republik Rakyat China yang baru berdiri, memberikan dukungan kuat kepada rakyat Afrika Selatan dalam memerangi apartheid dan berdiri bersama Kongres Nasional Afrika sebagai kamerad sekaligus sahabat.

Persahabatan kami telah melewati berbagai rintangan. Saat menghadapi serangan COVID-19 yang mendadak, China termasuk salah satu yang pertama memberikan pasokan antipandemi ke Afrika Selatan dan menegaskan kembali persaudaraan istimewa kami.

Baru-baru ini, China juga menyediakan peralatan listrik darurat ke Afrika Selatan. Selama 25 tahun terakhir sejak terjalinnya hubungan diplomatik, hubungan kami telah mencapai perkembangan pesat, dari kemitraan menjadi kemitraan strategis, kemudian menjadi kemitraan strategis komprehensif. Ini merupakan salah satu hubungan bilateral paling dinamis di antara negara-negara berkembang.

Hubungan kami telah memasuki "era keemasan", menikmati prospek yang luas dan masa depan yang menjanjikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Ramaphosa dan saya telah menjalin komunikasi yang erat melalui kunjungan, pertemuan, panggilan telepon, dan surat. Kami bersama-sama menjajaki peluang kerja sama, mengejar pembangunan, dan menghadapi tantangan bersama.

Rasa saling percaya strategis kami semakin dalam. Kami saling memberi dukungan kuat pada isu-isu yang melibatkan kepentingan inti dan perhatian utama satu sama lain, serta menjaga koordinasi pada isu-isu internasional dan regional utama.

Kami pun bekerja sama untuk mempraktikkan multilateralisme sejati dan mendorong pembangunan tatanan internasional yang lebih adil dan merata.

Afrika Selatan adalah negara Afrika pertama yang menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra dengan China. Afrika Selatan telah menjadi mitra dagang terbesar China di Afrika selama 13 tahun berturut-turut, serta salah satu negara Afrika dengan saham investasi China terbesar.

"Kue" kerja sama bilateral semakin besar. Anggur, teh rooibos, dan gel lidah buaya Afrika Selatan adalah produk yang sedang tren di China. Banyak perusahaan China memperluas operasional mereka dan pada saat yang sama mengambil lebih banyak tanggung jawab sosial di Afrika Selatan.

Mobil dan peralatan rumah tangga dengan merek China namun dibuat di Afrika Selatan sangat populer di kalangan konsumen lokal dan kini dimiliki oleh banyak rumah tangga di Afrika Selatan.




 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023