Jaga diri, jaga keluarga dan jaga institusi, karena apa yang sudah diberikan negara dan pemerintah kepada kalian sudah lebih dari cukup
Jakarta (ANTARA) - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, selain untuk bersilaturahmi sekaligus mengecek fasilitas pelayanan publik dan sarana prasaran yang dimiliki oleh satuan kerja Kejaksaan di wilayah tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Jaksa Agung mengunjungi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, sekaligus empat kejaksaan negeri (Kejari), yakni Kejari Pangkep, Kejari Maros, Kejari Gowa dan Kejari Takalar.

Kepada jajaran Kejaksaan di Sulawesi Selatan, Burhanuddin berpesan agar menjaga marwah penegakan hukum, tidak mempermainkan perkara dan tidak bermain proyek.

Jika hal itu dilakukan, Burhanuddin menegaskan bahwa dirinya tidak segan-segan untuk melakukan penindakan.

"Jaga diri, jaga keluarga dan jaga institusi, karena apa yang sudah diberikan negara dan pemerintah kepada kalian sudah lebih dari cukup," kata Burhanuddin.

Baca juga: Kejagung tak ingin penanganan korupsi berpolemik jelang pemilu

Baca juga: Kejaksaan komitmen usut tuntas kasus TPPO


Dalam kesempatan itu, Burhanuddin juga menyampaikan kepada jajarannya, bahwa saat ini Kejaksaan RI sedang menjadi sorotan publik. Untuk itu, para jaksa diminta jangan mencederai kepercayaan publik dengan hal-hal yang merusak integritas dan profesionalitas.

Burhanuddin berharap kepercayaan publik terhadap Kejaksaan dapat dijaga dengan membangun program-program hukum yang humanis yang berdampak langsung kepada masyarakat.

"Bangunlah penegakan hukum humanis dan program-program humanis yang dapat dinikmati dan berdampak langsung oleh masyarakat," ujarnya.

Dia juga berpesan kepada jajaran yang menjalankan tugas di daerah yang bukan kota asalnya dapat membumi dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar.

"Merantau itu dinikmati kultur daerahnya, tetap membumi di tempat saudara-saudara pijak, karena itu akan membuat diri anda nyaman dan aman di perantauan. Indonesia adalah negara yang luas dan indah," kata Burhanuddin.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Jaksa Agung didampingi oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Kepala Biro Kepegawaian Hermon Dekristo, Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana, Asisten Khusus Jaksa Agung Herry Hermanus Horo, dan Asisten Khusus Jaksa Agung Sri Kuncoro.

Pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Presiden Joko Widodo meminta agar Kejaksaan Agung dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat kepada lembaga penegak hukum tersebut.

"Kepercayaan masyarakat ini harus dipertahankan, kepercayaan masyarakat ini harus ditingkatkan dan kepercayaan publik ini harus dipertahankan serta diperbaiki," kata Presiden Jokowi di halaman Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta pada Sabtu (22/7).

Menurut Presiden Jokowi, salah satu lembaga survei pada Agustus 2022 menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung sebesar 75,3 persen. Hasil survei Agustus 2023, tingkat kepercayaan publik mencapai 81,2 persen. Angka tersebut dinilai sangat tinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.

Baca juga: Kejagung tetapkan anggota DPR Ismail Thomas tersangka kasus tambang

"Saya senang 'trust' terhadap Kejaksaan, kepercayaan publik terhadap Kejaksaan terus meningkat," ungkap Presiden.

Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar Kejaksaan Agung berhati-hati.

"Namun hati-hati, namun hati-hati mempertahankan, meningkatkan kepercayaan masyarakat itu tidak gampang, jangan cepat berpuas diri," tegas Presiden.

Presiden meminta Kejaksaan Agung agar memiliki kinerja yang semakin baik dengan kerja yang sistematis dan terlembaga melalui transformasi yang terencana yang komprehensif dari pusat sampai ke daerah.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023