Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan siklus pandemi yang diprediksi berlangsung panjang membutuhkan konsolidasi pendanaan yang terstruktur di kawasan ASEAN.

"Kita harus belajar dari pandemi yang lalu. Pandemi memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat terhadap kesehatan masyarakat, juga perekonomian negara," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers ASEAN Finance-Health Ministers Meeting (AFHMM) di Jakarta, Kamis.

Hal berikutnya yang juga diamati, kata Budi, pandemi mempunyai siklus yang panjang, diprediksi lebih dari 50 tahun, bahkan terkadang lebih dari 100 tahun.

Baca juga: Bank Dunia harap Pandemic Fund perkuat konsep One Health

Siklus tersebut melampaui masa jabatan seorang menteri keuangan dan kesehatan selaku otoritas berwenang di bidang keuangan dan kesehatan, kata Budi menambahkan.

Untuk itu, Budi berterima kasih atas inisiatif penerimaan dana yang diprakarsai melalui agenda perdana ASEAN Finance-Health Ministers Meeting (AFHMM) 2023, yang akan membantu negara di kawasan ASEAN membuat hubungan menjadi lebih terstruktur dan informal.

"Agar dapat bertahan dalam beberapa siklus hibah menteri kedua, kami juga telah sepakat untuk membentuk dan mengkonsolidasikan dana yang ada di segmen kesehatan di ASEAN untuk menjadi sinyal one health fund," katanya.

Inisiatif tersebut, kata Budi, dapat membantu mengintegrasikan dan sinkronisasi semua jenis modalitas pendanaan, baik dari sektor swasta, sektor publik, dan filantropi.

Baca juga: Indonesia berinisiatif galang dana kesehatan ASEAN hadapi pandemi

Baca juga: ASEAN fokus bentuk dana pandemi


"Baik itu skema pendanaan nasional, skema pendanaan regional atau skema global. Jadi, ASEAN punya lagi ukurannya dan juga bisa melihat dan menyebarkan dananya secara efektif," katanya.

Budi berharap one health fund akan lebih siap menghadapi pandemi berikutnya dan akan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023