Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan jenazah perempuan yang ditemukan di Prefektur Gunma pada Selasa (22/8) benar merupakan warga Negara Indonesia.

“Informasi yang sejauh ini kami terima dari Kepolisian Gunma adalah bahwa memang benar jenazah yang ditemukan adalah jenazah WNI atas nama Josi Putri Cahayani,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tokyo Titik Hamzah kepada Antara di Tokyo, Kamis.

Titik menambahkan masih belum diketahui penyebab kematian karena saat ini masih dilakukan proses otopsi guna mencari tahu penyebab hilangnya nyawa WNI tersebut.

Dia mengatakan apabila setelah diketahui hasil otopsi, proses selanjutnya adalah pemulangan jenazah ke Indonesia.

“Jika proses otopsi dari kepolisian sudah selesai, maka bisa diproses untuk pemulangan jenazah,” katanya.

Berdasarkan informasi dari Indonesian Community in Japan (ICJ), Josi sudah meninggalkan asrama sekolah Bahasa Jepang (Nihonggo Gakkou) sejak dua pekan lalu lalu, dan terakhir kontak dengan keluarga dan kawannya pada Kamis (17/8)

Kawan dan keluarganya berusaha menghubungi pihak pihak yang dapat dilibatkan, seperti sekolah tersebut, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang menaunginya serta KBRI.

Kepolisian Gunma mengkonfirmasi ke pihak sekolah bahwa memang jenazah wanita yang di temukan adalah Josi Putri Cahyani.

Selain itu, Josi dikabarkan bersama kenalannya berwarga negara Jepang berinisial KK. Diketahui KK memiliki catatan kriminal kasus pembunuhan di 2017.

Menurut informasi yang dikutip dari media setempat, pria penyewa apartemen tempat jenazah Josi ditemukan belum diketahui keberadaannya hingga kini.

Polisi masih mencari keberadaan pria tersebut. Hingga saat ini pria itu belum bisa dihubungi.

Josi diketahui tinggal bersama teman perempuannya di apartemen yang berjarak tiga kilometer dari apartemen tempat jenazah ditemukan.

Baca juga: KBRI tunggu hasil autopsi jenazah diduga WNI yang meninggal di Jepang
Baca juga: Jenazah pembalap Haruki Noguchi dipulangkan ke Jepang


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023